Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan yang Dibolehkan dan Dilarang untuk Bayi Kerajaan Inggris

Kompas.com, 28 Maret 2019, 16:19 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terlahir sebagai anggota kerajaan banyak aturan-aturan khusus yang harus dipatuhi, mulai dari gaya busana hingga pola makan.

Bahkan, aturan itu juga berlaku untuk para bayi yang baru lahir. Sejak lahir, mereka dipantau dengan ketat pola makannya.

Sudah tentu mereka dipastikan mengonsumsi makanan terbaik yang membantu untuk tumbuh kuat dan sehat.

Menurut informasi dari koki istana dan staf kerajaan, ada aturan khusus yang mengatur makanan apa saja yang diperbolehkan dan dilarang untuk bayi kerajaan sampai dia beranjak dewasa. 

1. Wajib ASI

Sama seperti semua bayi, bayi kerajaan biasanya memulai pola makan dengan ASI. Namun, saat masa pemeritahan Ratu Elizabeth II, ia mulai merekrut seorang perawat sebagai pemberi ASI.

Berdasarkan laporan, awal mulanya Ratu Elizabeth juga menyusui anak-anaknya sendiri. Menantunya, mendiang Putri Diana pun melakukan hal yang sama dengan kedua anaknya, Pangeran William dan Pangeran Harry.

Dilanjutkan oleh Kate Middleton yang memilih menyusui ketiga anaknya. Diperkirakan Meghan Markle juga melakukan hal yang sama.

2. Ibu harus diet ketat

Saat menyusui bayi, para wanita kerajaan harus mengontrol pola makan mereka agar ASI mereka mengandung nutrisi tinggi.

Mereka tak boleh mengonsumsi alkohol, rempah-rempah dan bawang putih yang memiliki aroma kuat.

Mereka harus mengonsumsi makanan yang terasa "hambar" agar tak mempengaruhi ASI yang dihasilkan.

Baca juga: Ibu Menyusui Wajib Perhatikan Asupan Nutrisi

Kate Middleton bicara dengan Pangeran George sembari jongkok dan berlutut. GOODHOUSEKEEPING.COM Kate Middleton bicara dengan Pangeran George sembari jongkok dan berlutut.

3. Sayur dan buah segar

Setelah cukup umur untuk mengonsumsi makanan padat, bayi kerajaan harus diperkenalkan dengan makanan lunak. Buah dan sayur organik berasal dari kebun milik Ratu.

Mantan koki kerajaan Darren McGrady mengatakan, saat Pangeran William dan Harry pertama kali mengonsumsi makanan padat, ia menyiapkan apel dan pir segar yang dikukus.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau