Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia Berapa Anak Mulai Bisa Diajak Nonton di Bioskop?

Kompas.com, 5 Juli 2019, 21:14 WIB
Bestari Kumala Dewi

Editor

KOMPAS.com - Tak sedikit orangtua yang mengajak anaknya ke bioskop. Bahkan, di antara kita tentu pernah merasa terganggu, karena anak kecil yang tiba-tiba menangis atau berlarian di dalam bioskop.

Hari ini media sosial Twitter ramai dengan perdebatan netizen soal orangtua yang mengajak anak balitanya nonton bioskop.

Sebagian netizen beranggapan bahwa orangtua tak seharusnya membawa balita ke bioskop, selain karena film yang tak sesuai usia, balita cenderung belum bisa duduk tenang dalam waktu lama dan ini akan mengganggu penonton lainnya.

Bahkan, banyak orangtua yang mengaku rela tak menonton bioskop selama dua hingga lima tahun, karena khawatir si kecil tak nyaman di dalam bioskop.

Sedangkan menurut netizen lain, tak masalah mengajak balita menonton bioskop, dengan catatan orangtua harus sadar diri, rela keluar bioskop saat anak-anak mulai merasa tak nyaman.

Persolan ini sudah sejak lama menjadi perdebatan tak berujung. Apalagi, pihak bioskop juga tak pernah memberikan larangan untuk membawa balita masuk ke dalam bioskop. Sehingga, keputusan ada pada orangtua.

Baca juga: Ajaklah Anak Nonton di Bioskop dan Cermati Manfaatnya

Menurut psikolog, Roslina Verauli, M.Psi, Psi, usia anak yang tepat untuk diajak menonton bioskop adalah empat tahun.

“Saya menganjurkan saat anak sudah berusia empat tahun. Meski ada beberapa pakar yang menyebut usia 2-3 tahun, anak-anak sudah bisa diajak ke bioskop,” jelas psikolog yang akrab disapa Vera saat dihubungi Kompas.com Jumat sore (5/6/2019).

“Ini karena kemampuan berbahasa anak memang mulai berkembang di usia 2 tahun. Tapi, menurut saya di usia tersebut perkembangan berbahasanya belum cukup,” lanjutnya.

Vera mengatakan, ada tiga faktor penting yang harus diperhatikan sebelum mengajak anak nonton bioskop.

1. Kemampuan berbahasa yang sudah berkembang

Kemampuan berbahasa anak  mulai berkembang di usia 2 tahun. Pada usia 4 tahun kemampuan berbahasa anak semakin matang. Si kecil sudah bisa berbicara dengan terstruktur dan memahami perkataan orang lain dengan baik.

“Pada usia 4 tahun, anak biasanya sudah mampu memahami cerita film secara keseluruhan, karena kemampuan berpikirnya sudah mulai terstruktur,” ujar Vera.

2. Kemampuan duduk dengan tenang dalam waktu lama

Faktor lain yang penting diperhatikan, adalah kemampuan anak untuk duduk tenang di dalam ruangan selama lebih dari satu jam. Usia 4 tahun anak-anak sudah bersekolah. Ketika sudah sekolah, kemampuan duduk tenang biasanya bertahan lama.

“Saat mengajak anak menonton film di bioskop, kita tentu berharap anak dapat duduk dengan baik dan tenang dalam waktu lama. Enggak mau kan baru setengah jam film berjalan, si kecil sudah berlarian di dalam bioskop?” ucap psikolog yang juga ibu dari dua anak ini.

3. Rating film sesuai usia anak

Jangan lupa film-film di bioskop punya kategori usia. Pilih film sesuai usia anak. Meski sudah dicantumkan kategori usia, harus tetap dipastikan lagi apakah ada adegan yang tak sesuai untuk anak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau