Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya Konsumsi Telur bagi Ibu Hamil dan Menyusui

Kompas.com - 03/09/2019, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Dengan kemampuan ekonomi yang semakin baik, tentu mendapatkan beragam jenis makanan bukan perkara sulit. Namun, nyatanya orang modern sering kekurangan nutrisi.

Salah satu nutrisi esensial yang sering tidak tercukupi adalah kolin. Zat gizi ini terdapat dalam telur dan daging. Namun, sumber terbaik adalah kuning telur.

Asupan kolin yang direkomendasikan setiap hari adalah 550 miligram perhari untuk laki-laki dan 425 mg untuk wanita. Pada ibu hamil, jumlahnya harus ditingkatkan menjadi 450 mg dan 550 mg selama menyusui.

Sebenarnya tidak sulit mencukupi asupan kolin, karena dalam satu telur rebus terkandung 113 mg kolin.

Meski begitu, tetap saja banyak orang yang kekurangan. Salah satunya adalah karena takut kadar kolesterol naik gara-gara konsumsi telur.

Baca juga: Kuning Telur Versus Putih Telur, Manakah yang Lebih Sehat?

Fungsi otak

Menurut National Institutes of Health, kolin dibutuhkan tubuh, terutama karena otak dan sistem saraf menggunakannya untuk mengatur fungsi vitl, termasuk memori, mood, dan kontrol otot.

Kolin juga dibutuhkan untuk membentuk membran yang menyelimuti sel-sel tubuh.

"Pada janin, kolin dibutuhkan untuk pembentukan otak dan saraf tulang belakang. Kekurangan kolin dapat berpengaruh pada perkembangan kecerdasan bayi," kata ahli gizi Emma Derbyshire, PhD.

Ia menambahkan, ibu hamil dan menyusui seharusnya jangan sampai kekurangan kolin.

Karena fungsinya yang besar bagi otak, konsumsi kolin juga bisa menurunkan berbagai gangguan kesehatan yang terkait dengan fungsi otak, misalnya Alzheimer.

Konsumsi kolin yang cukup akan menjaga fungsi saraf, ukuran otak, dan jaringan saraf untuk mencegah penurunan daya ingat akibat penuaan.

Penelitian menyebut, kelainan otak yang ditemukan pada pasien demensia dan Alzheimer kemungkinan terkait dengan kekurangan kolin.

Baca juga: Terlalu Sering Stres Berisiko Terserang Penyakit Alzheimer

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com