KOMPAS.com - Perhelatan akbar industri fesyen dunia, Paris Fashion Week 2020 bergulir dengan sebuah kejutan yang datang dari merek fesyen asal Jepang Comme des Garçons.
Brand tersebut -dalam tudingan di jejaring internet, dituduh melakukan pelecehan budaya karena memakai model kulit putih dengan gaya rambut cornrows.
Selama ini, gaya rambut cornrows biasa dipakai dalam kebudayaan Mesir dan mereka yang berkulit hitam.
Today was a messy day at Paris Fashion Week when Comme des Garçons sent white models down the runway wearing cornrows. My latest for @TeenVogue: https://t.co/6HqMmQ5s3G
— Gianluca Russo (@G_Russo1) January 17, 2020
Di masa kini, ketika ponsel dan jejaring media sosial telah merambah ke berbagai tempat, hanya dibutuhkan waktu sesaat untuk "memberi tahu" dunia tentang apa yang terjadi di catwalk rumah mode tersebut.
Polemik ini muncul menyusul reaksi warganet atas kreasi kolaborasi antara penata rambut Julien D'Ys dan desainer Rei Kawakubo.
Baca juga: Bella Hadid Rombak Penampilan dengan Gaya Rambut Baru
Sebenarnya, keduanya telah berkolaborasi berkali-kali di masa lalu, dan seringkali menuai pujian dari kreasi karya mereka.
Sebenarnya, sebelum perhetalan, Julien sempat mengunggah bocoran ke akun Instagram-nya.
Comme des Garçons accused of cultural appropriation after sending models down runway in cornrows https://t.co/q8oyHKm4SX
— Indy Fashion (@IndyFashion) January 19, 2020
Dia berbagi tentang kreasi yang akan datang, dan mengaku mengutip inspirasi kreatif dan budaya yang diadopsinya, terutama soal gaya rambut Mesir kuno tersebut.
Dalam unggahan itu, dia menampilkan model dengan kulit warna, hingga posting tersebut pun tak menuai reaksi berlebih dari penggemar dan pengikutnya.
Masalah baru muncul ketika di masa pertunjukkan, ada model-model berkulit putih yang juga mengenakan gaya rambut serupa.
Komentar di lini masa Twitter pun membanjir, dan menyebut tampilan tersebut sebagai bentuk pelecehan dan perampasan budaya.
Baca juga: Lihat, David Beckham Pamer Gaya Rambut Baru di Universal Studio...
View this post on Instagram
Menghadapi reaksi itu, Comme des Garçons, langsung mengeluarkan pernyataan dan permintaan maaf di majalah Dazed.
"Inspirasi untuk hiasan kepala pada pakaian koleksi Comme des Garçons di ajang Paris Fashion Week 2020 adalah penampilan seorang pangeran Mesir."
"Kami tidak pernah berniat untuk tidak menghormati atau melukai siapa pun - kami sangat dan dengan tulus meminta maaf atas pelanggaran yang terjadi," demikian bunyi menyataan mereka.
Sementara itu, penata rambut Julien D'Ys pun melakukan langkah serupa melalui akun Instagram-nya.
Ini, tentu saja bukan pertamakalinya penggunaan gaya cornrows pada kaum kulit putih dipertanyakan dan menjadi polemik.
Baca juga: Gara-gara Gaya Rambut, Kylie Jenner Dituduh Rampas Budaya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.