Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 25 Juni 2020, 18:23 WIB
Nabilla Tashandra,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jerawat bisa muncul di berbagai area di tubuh kita. Tak hanya di wajah, jerawat juga bisa muncul di dekat telinga, leher, punggung, dan area lainnya.

Dahi adalah salah satu area munculnya jerawat yang cukup umum. Sayangnya, seringkali kita lebih fokus pada solusi untuk menghilangkannya alih-alih mencari tahu terlebih dahulu penyebabnya.

Secara teknis, jerawat dapat muncul di area manapun yang memiliki pori-pori, tak terkecuali dahi.

Menurut dokter kulit tersertifikasi, Zenovia Gabriel, M.D., FAAD, jerawat dahi sendiri terdiri dari dua tipe, yakni papula dan pustula.

Papula terlihat seperti benjolan merah solid, sementara pustula memiliki nanah di atasnya.

Baca juga: Cegah Jerawat akibat Pemakaian Masker Selama Pandemi

Dermatologi bersertifikasi, Tanya Kotmeili, M.D mengatakan, papula ini adalah jenis jerawat komedonal atau jerawat yang terjadi karena pori-porinya tertutup.

Ada pula jenis jerawat tambahan yang mungkin lebih umum di dahi, yakni jerawat jamur.

"Sebagian besar jenis jerawat berhubungan dengan bakteri di dalam folikel rambut, namun ada satu jenis spesifik yang dikenal sebagai 'pityrosporum folliculitis' yang sering ada di dahi dan disebabkan oleh organisme jamur di dalam folikel," kata Pendiri Eternal Dermatology + Aesthetics, Ife J Rodney, MD , FAAD, seperti dilansir mindbodygreen.com.

Ia mencatat bahwa jerawat tersebut muncul sebagai benjolan kecil, seragam dan gatal. Organisme jamur ini biasanya ada di kulit setiap saat, tetapi kadang-kadang bisa tumbuh terlalu cepat sehingga menyebabkan folikulitis jamur.

Baca juga: Apa Penyebab Munculnya Jerawat Batu yang Menjengkelkan?

Agar lebih memahaminya, berikut penjelasan tentang penyebab jerawat dahi dan cara mengatasinya:

1. Keringat olahraga

Beberapa area wajah mengumpulkan lebih banyak keringat daripada area lain, seperti atas bibir dan dahi.

Berkeringat memang baik, namun terlalu banyak keringat bisa memicu timbulnya jerawat. Setelah berolahraga, misalnya, keringat meninggalkan bakteri dan sebum yang dapat menyebabkan jerawat.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Selain itu, bakteri dapat tumbuh di bawah helm dan bandana, atau peralatan olahraga lain yang menempel di wajah.

Cara mengatasinya: kamu tidak perlu berhenti berolahraga, melainkan harus lebih cerdas dalam merawat kulit selama dan setelah sesi olahraga.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau