Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/11/2020, 17:11 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Selain kualitas ayam ternak, cara penyimpanan daging ayam setelah dipotong sangat memengaruhi kesegaran daging. Penyimpanan dingin menjadi cara terbaik untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan.

Menurut Ahli Kesehatan Masyarakat Veteriner IPB, drh Denny W Lukman, idealnya daging disimpan dalam suhu dingin atau di bawah 4 derajat celcius.

“Suhu dingin sangat penting untuk mencegah pembusukan terkait pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas enzim, sehingga kualitasnya terjaga,” katanya dalam edukasi tentang daging ayam yang diprakarsai PT.Japfa Comfeed Indonesia secara virtual (4/11/2020).

Ditambahkan olehnya, suhu penyimpanan makanan yang aman adalah di atas 60 derajat celcius atau di bawah empat derajat celcius.

“Untuk makanan yang mudah busuk, jangan dibiarkan di atas suhu empat derajat lebih dari empat jam. Jika makanan mengandung satu sel kuman, dalam lima jam jumlah kumannya lebih dari satu juta,” katanya.

Baca juga: Bagian Mana Daging Ayam yang Paling Sehat dan Bagaimana Mengolahnya?

Sistem rantai dingin

Banyak masyarakat yang menganggap daging segar adalah daging yang baru dipotong. Padahal, kriteria daging segar adalah daging yang memiliki komposisi zat-zat yang sama atau mirip dengan daging setelah disembelih.

Sistem rantai dingin (cold chain system) merupakan salah satu cara untuk memastikan kualitas daging tidak berubah setelah disembelih.

Head of Marketing RPA-Wilayah Barat PT Ciomas Adisatwa, Sigit Pambudi, mengatakan sistem pembekuan cepat (blast freezer) merupakan metode untuk menjaga kesegaran daging ayam.

“Sistem pembekuan cepat ini akan membuat bakteri tidak sempat berkembang biak setelah daging disembelih. Kandungan gizinya juga akan sama dengan ayam yang baru dipotong,” kata Sigit.

Daging ayam yang disimpan dingin dapat bertahan sampai sekitar 6 bulan di kulkas rumahan.

Baca juga: Jangan Percaya Hoax Ayam Broiler Disuntik Hormon

Untuk daging ayam, ciri-ciri daging yang baik adalah yang berwarna putih kemerahan, tidak berbau amis, tidak berbau menyengat, dan permukaan tidak ada darah.

Direktur Kasmavet Kementrian Pertanian, drh Syamsul Ma’arif, M.Si, mengatakan, untuk memastikan apakah daging yang dibeli sudah memenuhi standar kesehatan dan keamanan, bisa dilihat dari adanya Nomor Kontrol Veteriner (NKV).

“Dengan adanya label NKV, maka telah dijamin keamanan produk hewan yang dipasarkan di Indonesia, karena menerapkan manajemen pemeliharaan peternakan yang baik, sampai produk di meja makan konsumen,” ujarnya.

Untuk produk daging ayam yang dijual di pasar tradisional yang umumnya tidak disimpan dingin, Syamsul menyarankan agar daging segera dimasak setelah dibeli.

Baca juga: Cara Pilih Daging Ayam Segar, Lihat dari 3 Hal Ini...

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com