Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prediksi 4 Tren Kencan di 2021, ada Kencan Virtual

Kompas.com, 20 November 2020, 09:26 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Masa pandemi tidak menjadi bagian bagi sebagian orang untuk memulai hubungan asmara.

Banyak ikatan spesial terbentuk, bahkan dalam masa isolasi.

Merujuk data dari aplikasi kencan OkCupid, terjadi peningkatan 280 persen pada pengguna yang melakukan kencan virtual pada April 2020, dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hubungan secara virtual tersebut menjadi solusi keterbatasan hubungan fisik, sehingga banyak orang memanfaatnya sebagai sarana diskusi, mulai dari kasus perubahan iklim hingga memasak.

OkCupid menganalisa beberapa perubahan dalam menjalin hubungan di tahun ini untuk memprediksi tren pada 2021.

Data diambil dari matching questions populer di aplikasi OkCupid yang telah dijawab lebih dari 450 juta kali di tahun ini guna menemukan insight tren kencan di tahun depan.

Berdasarkan tanggapan dari para lajang di seluruh dunia, berikut adalah empat tren kencan teratas di 2021:

1. Hubungan jangka panjang
Data dari OkCupid menunjukkan adanya 20 persen penurunan pada pengguna yang memilih pasangan untuk mencari hubungan jangka pendek atau sekadar ‘main-main’.

Sebanyak 43 persen pengguna menginginkan hubungan jangka panjang atau mencari pasangan yang serius untuk diajak ke jenjang pernikahan.

Terkait dengan hal ini, OkCupid juga selalu menyarankan para pengguna untuk menjawab matching question dengan seksama, menyelaraskan dengan preferensi pribadi, menulis, dan membaca bio secara detail agar dapat menemukan pasangan yang diinginkan.

Hal ini didukung pula dengan fakta bahwa 85 persen pengguna OkCupid menjawab “Ya” ketika dihadapkan dengan pertanyaan “Apakah penting bagi Anda untuk memiliki ikatan secara emosional sebelum melangkah ke ikatan fisik?”

Baca juga: Tips Aman Cari Jodoh Lewat Aplikasi Kencan

2. Advodating
Advodating merupakan kata gabungan dari kata advocate dan dating, yakni pencarian pasangan berdasarkan kesamaan terhadap pandangan hidup.

Pada tahun lalu, lebih dari 310.000 pengguna OkCupid mengatakan bahwa sebagian besar kalangan perempuan muda menganggap diri mereka sebagai pribadi yang kritis.

Merujuk data tersebut, 48 persen perempuan Gen Z dan 41 persen perempuan Milenial beranggapan bahwa mereka peduli dan kritis terhadap lingkungan sekitar.

Sebanyak 11 persen Gen Z memiliki jumlah lebih besar dalam mengklaim diri mereka sebagai pribadi yang kritis, dibandingkan generasi Milenial.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau