KOMPAS.com - Setiap orangtua berusaha mendapatkan pengasuh yang terbaik untuk merawat anaknya.
Banyak dari kita merekrut pengasuh maupun Asisten Rumah Tangga (ART) langsung dari agensi profesional dengan biaya yang tidak sedikit.
Harapannya agar mendapatkan orang kepercayaan untuk membantu mengasuh anak ketika kita tidak berada di rumah.
Sayangnya, biaya yang mahal dan proses rumit bahkan tidak bisa menjadi jaminan anak bebas dari kekerasan oleh pengasuhnya.
Kita harus memeriksa latar belakang kandidat pengasuh anak, termasuk catatan kriminal di masa lalu dan referensi pekerjaan sebelumnya.
Setidaknya ada tiga referensi yang harus diberikan dan harus kita hubungi secara langsung.
Tanyakan kemampuan kandidat pengasuh tersebut kepada pemekerjanya di masa lalu dan alasannya berhenti bekerja.
Proses ini membantu kita mendapatkan gambaran karakter dan kemampuan calon pengasuh anak kita itu.
Baca juga: Kekerasan ART dan Pengasuh pada Anak, Mimpi Buruk Orangtua
Beberapa orangtua lengah dan mempercayai sepenuhnya pengasuh anak karena merasa ada keluarga yang juga mendampingi di rumah.
Namun ini bukan menjadi alasan kita tidak peka terhadap tanda-tanda yang diberikan anak soal kekerasan yang dialaminya.
Penting juga untuk memasang kamera di berbagai sudut rumah kita dan memberitahu pengasuh anak jika kita mengawasinya.
Bahkan jika kita sebenarnya tidak selalu memantaunya, ini bisa mencegah kekerasan yang mungkin dilakukan pada anak.
Baca juga: Para Pria Ini Tepergok Selingkuh dengan Pengasuh Anaknya, Siapa Saja?
Saat ini ada banyak layanan yang membuat kita bisa mengawasi kondisi rumah secara langsung via handphone atau gawai lainnya.
Orangtua juga perlu mempercayai nalurinya sendiri dalam memiliki pengasuh anak.
Minta calon pengasuh bertemu dan berinteraksi dengan anak sebelum mulai bekerja.