Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Langkah Minum Air dengan Bijak demi Ginjal yang Sehat

Kompas.com, 12 Oktober 2022, 18:33 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Kidney.org

KOMPAS.com - Air mineral selalu dihubungkan dengan kondisi kesehatan ginjal.

Ada anggapan umum, setiap orang harus meminum delapan gelas air per hari. Tetapi sebenarnya, berapa takaran minum air mineral yang tepat agar kesehatan ginjal terjaga?

Seperti dilansir National Kidney Foundation, kebutuhan air setiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, iklim tempat tinggal, intensitas olahraga, kondisi kehamilan, dan penyakit individu tersebut.

Sekitar 60-70 persen tubuh kita terdiri dari air, dan setiap bagian tubuh membutuhkan air untuk berfungsi dengan baik.

Baca juga: Selain Mudah Lelah, 7 Gejala Ini Ternyata Tanda Penyakit Ginjal

Air akan membantu ginjal membuang limbah dari darah dalam bentuk urin, dan menjaga pembuluh darah tetap terbuka agar darah bisa mengalir bebas ke ginjal.

Ketika tubuh mengalami dehidrasi ringan, fungsi normal tubuh akan terganggu dan kita menjadi lelah.

Jika dehidrasi bertambah parah, maka dapat menyebabkan kerusakan ginjal. Itulah sebabnya kita harus memenuhi kebutuhan cairan tubuh, terutama saat bekerja atau berolahraga intens.

Berikut adalah enam tips agar kita bijaksana mengonsumsi air mineral untuk menjaga kesehatan ginjal:

1. Delapan gelas per hari bukan aturan yang mengikat

Tidak ada aturan yang mengikat bahwa setiap orang membutuhkan delapan gelas air per hari, sebab itu hanyalah rekomendasi umum.

Institute of Medicine menganjurkan pria untuk mengonsumsi air sekitar 13 gelas atau 3 liter, sedangkan wanita sekitar 9 gelas atau 2,2 liter per hari.

Baca juga: 7 Kiat Menjaga Kesehatan Ginjal

2. Bagi penderita gagal ginjal, minum lebih sedikit lebih baik

Ketika seseorang mengalami ginjal gagal, tubuh tidak mengeluarkan air dalam jumlah memadai.

Jika penderita gagal ginjal menjalani perawatan dialisis (prosedur untuk membuang limbah di dalam tubuh), asupan air harus dibatasi.

3. Minum air terlalu banyak bisa berbahaya

Atlet ketahanan seperti pelari maraton bisa meminum air mineral dalam jumlah besar, dan menyebabkan kadar natrium dalam darah menjadi encer.

Hal ini mengakibatkan kondisi berbahaya yang disebut hiponatremia, di mana kadar natrium dalam darah berada di bawah kisaran normal.

4. Warna urin menjelaskan kondisi kesehatan seseorang

Pada sebagian orang, mengonsumsi air secara bijaksana berati meminum air mineral atau cairan sehat lain dalam jumlah memadai, seperti jus tanpa pemanis atau susu rendah lemak.

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau