Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memanfaatkan Makanan Tradisional untuk Memerangi Stunting

Kompas.com, 20 Oktober 2022, 08:36 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan pada anak akibat kurangnya asupan gizi, dan jika tidak dicegah, kondisi tersebut berpotensi untuk menghilangkan satu generasi di Indonesia.

Pasalnya, angka kasus stunting di negeri ini masih melebihi batas standar dari World Health Organization (WHO). Tercatat di tahun 2021, angka stunting berada di 24,4%, mengalami penurunan dari 26,92% pada tahun 2020.

Meskipun begitu, Indonesia masih berada di atas rata-rata standar stunting yang mana seharusnya maksimal 20%. Tidak bisa dipungkiri, akses terhadap makanan dan minuman lah yang menjadi penyebab utama terhadap tingginya angka stunting di Indonesia.

Kabar baiknya, ada beberapa kajian ilmiah terbaru yang menunjukkan bahwa pangan, hidrasi, dan kuliner berbasis kearifan lokal dapat menjadi salah satu cara penanggulangan stunting di Indonesia.

Nah berbicara mengenai makanan lokal, Hindah Muaris, Dewan Pakar Indonesian Gastronomy Community (IGC), membagikan beberapa contoh pangan yang dapat membantu mencegah terjadinya penyakit ini.

“Misalnya dengan pendekatan gastronomi yang ‘smart’ dengan mengonsumsi beraneka ragam jenis makanan tradisional, bergizi seimbang, berprotein tinggi seperti bubur kacang hijau, telur rebus, umbi-umbian, jagung, dan kacang-kacangan,” turut Hindah.

Baca juga: Dari Stunting ke Teh Manis, Apakah Edukasi Kita Miskin Literasi?

Ilustrasi tempeSHUTTERSTOCK/Kristanti Ilustrasi tempe
Kemudian ada juga tempe yang dinilai sebagai salah satu ‘superfood’ karena selain bergizi, bisa juga memberikan penyembuhan akan penyakit tertentu.

“Karena fermented food bisa menjadi makanan untuk memfasilitasi kolonisasi bakteri baik di sisi pencernaan. Jadi bakteri baik yang berjumlah milyaran itu bisa dapat makanan, tumbuh subur memperbanyak diri, dan berkoloni, sehingga mengeluarkan zat-zat aktif yang bisa dipakai untuk otak."

"Nah manfaat tempe itu penting banget karena bisa (menghadirkan bakteri) prebiotic dan probiotic (untuk kebutuhan pencernaan tersebut), papar Dr. dr. Ray Basrowi MKK, Medical Science Director Danone Indonesia.

Lebih lengkapnya, berikut strategi gastronomi yang dikemukakan oleh delapan ahli saat menyusun konsensus nutrisi dan hidrasi berbasis makanan tradisional, diantaranya:

  • Menu makan siang sehat untuk bayi: bubur campur sayuran dan ditambah dengan telur rebus
  • Menu makan siang sehat untuk ibu hamil: nasi, ikan tongkol, bumbu kuning, rempeyek teri, tempe goreng, tumis sayuran, dan pisang ambon
  • Menu makan sehat untuk balita: nasi, ikan tongkol bumbu kuning, tumis sayuran, dan buah pepaya
  • Menu kudapan berprotein tinggi: bubur kacang hijau dan telur rebus
  • Menu asupan protein sejak masa kandungan hingga berusia dua tahun: ikan, telur, daging, keju, susu, dan kacang-kacangan

Perlu diingat bahwa kunci pertumbuhan dan kecerdasan seorang anak berada di 1.000 hari pertama kehidupan (HPK), dari masa kandungan hingga berusia dua tahun. Mengingat, baik tidaknya perkembangan sel otak, 80% ditentukan pada periode waktu tersebut.

Ketika mengalami stunting, perkembangan otak anak pun akhirnya terganggu, sehingga mempengaruhi kemampuan, produktivitas, dan kreativitasnya di usia produktif.

Baca juga: 5 Mitos Seputar Stunting yang Perlu Dipahami Ibu Muda

(Ki-ka) Dewan Pakar IGC Hindah Muaris, Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC) Ria Musiawan, dan Medical Science Director Danone Indonesia Dr.dr.Ray Basrowi, MKK, dalam acara jumpa pers deklarasi konsensus pentingnya nutrisi dan hidrasi berbasis makanan tradisional untuk pencegahan stunting di Indonesia, Senin (17/10/22) (Ki-ka) Dewan Pakar IGC Hindah Muaris, Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC) Ria Musiawan, dan Medical Science Director Danone Indonesia Dr.dr.Ray Basrowi, MKK, dalam acara jumpa pers deklarasi konsensus pentingnya nutrisi dan hidrasi berbasis makanan tradisional untuk pencegahan stunting di Indonesia, Senin (17/10/22)
Untuk mencapai tujuan ini, Indonesian Gastronomy Community (IGC) dan Danone Indonesia berinisiatif untuk menghadirkan deklarasi terhadap stunting dengan bertema “Pentingnya Nutrisi dan Hidrasi dari Makanan Tradisional guna Eradikasi Stunting”.

“Kami memfasilitasi konsensus ahli melalui pendekatan gastronomi untuk menghasilkan suatu sikap dan kebijakan bersama dalam penanganan stunting,” ucap Ria Musiawan, Ketua Umum IGC.

Diresmikan dalam acara press conference, Senin (17/10/22), IGC dan Danone Indonesia akan menyerahkan konsensus dalam deklarasi tersebut kepada pemangku kebijakan sebagai bentuk tindak lanjut komitmen terhadap pencegahan stunting di negeri ini.

Nantinya, inisiatif yang ada akan dijadikan sebuah gerakan atau program kerja guna mengedukasi masyarakat akan pentingnya memanfaatkan pangan lokal. Targetnya, prevalensi stunting turun menjadi 14% di tahun 2024.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau