Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 06/04/2023, 06:37 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Asam urat adalah bahan kimia yang terbentuk saat tubuh memecah purin, senyawa yang dihasilkan tubuh dan terdapat pada beberapa jenis makanan dan minuman.

Sebagian besar asam urat disaring keluar dari tubuh melalui urine. Namun, jika tubuh menghasilkan terlalu banyak asam urat atau tidak mampu membuangnya dengan baik, kadar asam urat dalam darah akan meningkat.

Akibatnya, timbul gangguan kesehatan yang disebut hiperurisemia. Kondisi ini pada akhirnya dapat memicu penyakit asam urat.

Baca juga: 5 Minuman Perontok Asam Urat yang Paling Ampuh

Hubungan antara kopi dan asam urat

Diet berperan penting dalam mencegah serangan asam urat.

Beberapa studi menemukan, kopi mungkin memiliki beberapa manfaat bagi orang dengan penyakit asam urat.

Namun, temuan studi tersebut tidak selalu konsisten.

Temuan positif

Satu temuan sistematis pada 2016 menemukan kadar asam urat dan risiko penyakit asam urat pada pria dan wanita menurun dengan mengonsumsi kopi.

Demikian pula, minum setidaknya satu cangkir kopi setiap hari juga terkait risiko lebih rendah untuk mengembangkan asam urat.

Namun, para peneliti belum sepenuhnya memahami bagaimana kopi menurunkan kadar asam urat.

Salah satu penjelasan yang relevan adalah senyawa dalam kopi, yaitu asam klorogenat, dapat menekan proses pemecahan purin menjadi asam urat.

Temuan sistematis lain di tahun yang sama menemukan hubungan antara konsumsi kopi dan risiko penyakit asam urat yang lebih rendah.

Meski demikian, peneliti tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan kadar asam urat atau hiperurisemia.

Temuan negatif

Sebuah studi dari Korea pada 2021 meneliti hubungan antara kopi dan hiperurisemia. Ditemukan, konsumsi kopi tidak terkait dengan kadar asam urat.

Bisa jadi ada hubungan antara minum kopi dan risiko terkena penyakit asam urat, tetapi hasilnya tidak konsisten saat hubungan antara kopi dan kadar asam urat atau hiperurisemia dipelajari.

Salah satu kesulitan yang dihadapi peneliti adalah minimnya laporan yang konsisten tentang konsentrasi dan jumlah kopi yang dikonsumsi di seluruh studi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com