Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/05/2023, 09:40 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Boldsky

KOMPAS.com - Perut buncit pada seringkali dijadikan bahan lelucon sebagai penanda kesuksesan atau kemakmuran bagi seorang pria.

"Wah makin makmur nih," komentar semacam ini kerap meluncur dari mulut seseorang yang melihat perut koleganya kian membuncit.

Namun, terlepas dari gurauan tersebut, sesungguhnya kondisi perut buncit bukan hanya merusak penampilan, tapi lebih dari itu bisa menjadi bom waktu dengan sederet ancaman penyakit di baliknya.

Penelitian mengungkapkan, orang yang menyimpan banyak lemak di perut atau jaringan adiposa lebih berisiko terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner.

Baca juga: 6 Cara Ideal Mengecilkan Perut Buncit untuk Wanita

Risiko penyakit itu tak hanya didapatkan oleh mereka yang memiliki perut buncit karena pola makan tinggi lemak, tetapi juga pemilik perut buncit karena faktor genetik.

Associate Professor di Harvard Medical School, Sekar Kathiresan mengatakan, faktor genetik memengaruhi seseorang dalam menyimpan lemak di tubuh.

Jika ada sejumlah anggota keluarga yang memiliki perut buncit, mungkin ada pengaruh faktor genetik.

Selain di perut, beberapa lemak juga banyak disimpan di pinggul dan paha.

Penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Jama ini menganalisis lebih dari 400.000 orang.

Mereka yang berperut buncit karena faktor genetik memiliki peningkatan lemak darah, gula darah, dan tekanan darah sistloik.

Kondisi ini membuat mereka berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan jantung koroner.

Bila faktor genetik ditambah dengan faktor gaya hidup seperti pola makan tidak sehat dan kebiasaan merokok, risiko terjadinya diabetes tipe 2 dan penyakit jantung koroner pun menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Hindari 4 Makanan Ini jika Tak Ingin Punya Perut Buncit

Cara atasi perut buncit

Agar terhindar dari dua penyakit tersebut, mulailah berupaya menghilangkan lemak di perut.

Apa yang bisa dilakukan untuk memberantas lemak perut yang membandel?

1. Batasi konsumsi gula

Meskipun menambah nikmat makanan/minuman yang kita konsumsi, gula mengandung fruktosa yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi berlebihan.

Halaman:
Sumber Boldsky


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com