KOMPAS.com - Selama enam tahun berturut-turut, Finlandia selalu menduduki peringkat pertama sebagai negara paling bahagia di dunia.
Hal tersebut mungkin tidak mengherankan bila kita tahu bahwa negara di Eropa ini ternyata memiliki satu rahasia yang mendorong kebahagiaan penduduknya, yakni dengan menerapkan konsep "sisu".
Menurut seorang psikolog yang berasal dari Finlandia, E. Elisabet Lahti, PhD, sisu merupakan sebuah konsep dan cara hidup yang telah terjalin dalam budaya Finlandia selama lebih dari 500 tahun.
Meski tidak memiliki terjemahan langsung, namun sisu berfokus pada tekad dan ketabahan dalam menghadapi rintangan untuk mencapai kebahagiaan.
Baca juga: 10 Kota Paling Bahagia di Dunia
"Setelah tinggal di sini hampir sepanjang hidup saya, saya percaya bahwa sisu memainkan peran penting dalam kesejahteraan dan kemampuan kita untuk mempertahankan pola pikir yang positif dan tangguh," kata Lahti.
Sebagai ahli psikologi yang juga bertugas untuk mengajar, ia pun membagikan ilmunya kepada orang-orang bagaimana cara memasukkan sisu ke dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Berikut beberapa saran terbaik dari Lahti:
Menurut penelitian dari psikolog Angela Duckworth, kita dapat bertahan lebih lama ketika kita bekerja untuk sesuatu yang berkontribusi pada dunia di luar diri kita.
Untuk mengumpulkan data langsung tentang sisu, Lahti menyelesaikan ekspedisi lari sejauh 2.400 km di Selandia Baru.
"Saya mendedikasikan lari saya untuk meningkatkan kesadaran tentang kekerasan dalam keluarga," ungkapnya.
"Setiap kali saya mulai merasa lelah atau hampir menyerah, beralih ke tujuan yang lebih besar itu membantu saya untuk terus maju," terang dia.
Ketika kita menghadapi tantangan baru atau membutuhkan kekuatan untuk melanjutkan, temukan tujuan yang lebih besar untuk dihubungkan.
Bisa jadi keluarga atau teman, atau seseorang yang menginspirasi kita, atau tujuan yang dekat dengan hati kita.
Menjelang lomba lari, Lahti berlatih hampir setiap hari selama dua tahun.
"Saya mengikatkan tali sepatu lari saya bahkan ketika saya tidak ingin melakukannya. Saya selalu datang, hujan atau cerah," katanya.
Baca juga: 3 Perilaku yang Tidak Dilakukan Warga Finlandia, Negara Paling Bahagia di Dunia