Latihan dan persiapan membuatnya lebih mudah untuk memanfaatkan kekuatan dalam diri.
Penelitian juga menunjukkan bahwa tubuh kita memiliki cadangan tersembunyi yang secara alamiah dapat digunakan ketika kita sangat membutuhkannya.
Jadi, semakin kita menantang diri kita sendiri, semakin kita mengambil kebiasaan yang meningkatkan ketahanan kita.
"Berfokus pada pernapasan untuk menenangkan sistem saraf saya adalah strategi yang membuat lari saya lebih baik," terang Lahti.
"Seiring berjalannya waktu, saya berubah dari seorang pemula menjadi seorang pelari yang mampu berlari 16,09 hingga 24,14 km per hari," jelas dia.
Lahti mengatakan, dulu dirinya berpikir untuk menjadi sukses, maka ia harus bersikap keras terhadap diri sendiri.
Tetapi ada batas seberapa jauh kita bisa melangkah jika kita tidak menyeimbangkan ketangguhan dengan kasih sayang.
"Saya pernah mengalami cedera selama masa latihan," ungkapnya.
"Saya telah berlari 48,28 km sehari selama 12 hari berturut-turut. Saya harus bertanya pada diri sendiri apakah saya harus berhenti atau mendorong diri saya lebih keras lagi."
Baca juga: Daftar Negara Paling Bahagia di Dunia Tahun 2022, Finlandia Juara
"Tapi akhirnya saya memutuskan untuk membiarkan tubuh saya sembuh. Meskipun saya melambat, saya masih bisa mencapai target 2400 km dengan memasukkan bersepeda ke dalam perjalanan saya," kata dia.
Dan karena Lahti tidak lagi berusaha memenuhi kecepatan yang sangat tinggi, ia bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati keindahan pemandangan di sekitarnya selama ekspedisi.
"Di Finlandia, berjalan kaki dan mendaki gunung di alam adalah bagian inti dari budaya kami," kata Lahti.
"Hal ini membantu kami menemukan ketenangan batin dan rasa bahagia yang membantu kami selama masa-masa sulit," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.