KOMPAS.com - Pasangan artis Syahnaz Sadiqah dan Jeje Govinda baru-baru ini buka suara tentang isu perselingkuhan yang menerpa rumah tangga mereka.
Jeje memberi pernyataan soal isu perselingkuhan istrinya yang sempat ramai diperbincangkan publik belakangan ini melalui video "Jeje & Nanas Speak Up" di kanal YouTube Jeje & Syahnaz Channel.
Beberapa waktu lalu pun, Rendy Kjaernett, sosok pria yang diduga selingkuhan Syahnaz sempat mengakui tuduhan itu.
Syahnaz dalam video singkatnya menuturkan rasa penyesalan sekaligus permintaan maaf.
"Kalau dari aku... ya aku menyesal pasti, banget. Menyesal banget dengan apa yang sudah terjadi semuanya."
"Mungkin aku kemarin kurang bisa menghargai, kurang bisa bersyukur sudah dikasih keluarga yang baik dan suami yang baik banget kayak kamu," ujar Syahnaz.
Baca juga: Jeje Ungkap Alasan Baru Buka Suara soal Dugaan Perselingkuhan Syahnaz
Perselingkuhan dalam kehidupan artis seperti isu yang menerpa Jeje dan Syahnaz memang selalu menarik perhatian publik.
Kisahnya itu memperlihatkan bagaimana keluarga artis yang tampak sempurna di mata kita ternyata juga memiliki kelemahan dan kesalahan.
Meskipun terasa mudah untuk menghakimi atau menyalahkan artis yang terlibat dalam perselingkuhan, kita juga dapat melihat sisi positif dengan mengambil sejumlah pelajaran berharga.
Salah satu pembelajaran penting yang bisa kita ambil dari yang dialami Syahnaz dan Jeje adalah pentingnya komitmen dalam hubungan serta komunikasi yang baik antar pasangan.
Baca juga: 5 Kebiasaan Ini Tunjukkan Komunikasi dengan Pasangan Perlu Diperbaiki
"Tentunya ketika membina suatu hubungan, penting sekali komitmen itu dibuat di awal tentukan hubungan ini hubungan yang eksklusif, monogami, atau non eksklusif,"
Demikian kata dokter anti aging yang juga seksolog, dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) saat ditemui Kompas.com di Jakarta, belum lama ini.
Apabila memang dari awal dari komitmennya adalah hubungan eksklusif atau monogami, maka teruslah membina hubungan yang baik sambil terus membangun cinta.
Menurut dokter Haekal, cinta tidak cukup hanya sekali. Cinta itu harus terus dibangun dan dipupuk.
"Kalau sedari awal komitmennya itu sifatnya non eksklusif, kalau andai kata berminat untuk menjalin hubungan dengan orang lain, selain dengan pasangan yang sah, bicarakan pada pasangan setuju tidak?"