Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Menggunakan AC agar Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan

Kompas.com - 14/07/2023, 10:00 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Pendingin ruangan seperti AC sudah menjadi kebutuhan banyak orang di negara tropis seperti Indonesia.

Fungsinya sangat esensial agar ruangan tetap sejuk di tengah cuaca panas terik seperti beberapa waktu belakangan.

Namun, kebiasaan menggunakan AC sepanjang hari sebenarnya kurang baik untuk dompet maupun lingkungan.

Baca juga: Cuaca Panas Bikin Mudah Marah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Tagihan listrik semakin mahal selain juga produk emisi yang memicu perubahan iklim.

Namun, ada sejumlah tips yang bisa kita terapkan agar rumah tetap sejuk tapi hemat biaya dan ramah lingkungan.

Berikut uraiannya, dikutip dari USA Today.

Program AC di suhu tertentu

Tentukan suhu yang paling nyaman untuk udara di dalam ruangan.

Setel ke angka tersebut tapi turunkan sekitar dua derajat setiap kali menyalakan AC di pagi hari dan biarkan tetap menyala meskipun rumah ditinggal pergi.

Baca juga: Tips Mengatur Suhu AC yang Nyaman untuk Tidur Sekaligus Hemat Listrik

Saat pulang, rumah sudah dalam kondisi sejuk sehingga kita tinggal menyesuaikan suhu kembali di angka yang kita inginkan.

Tutup tirai dan gorden di siang hari

Ilustrasi jendela di rumah.SHUTTERSTOCK/MAMA_MIA Ilustrasi jendela di rumah.
Cara ini akan menahan agar panas matahari tidak masuk terlalu banyak ke dalam rumah.

Studi menunjukkan bahwa gorden berwarna sedang dengan alas plastik putih dapat mengurangi perolehan panas ruangan sebesar 33 persen.

Baca juga: Manfaat Menggunakan Tirai Blackout di Rumah

Buka jendela di malam hari

Untuk area yang kering dan panas, cara ini bisa dilakukan agar udara malam yang sejuk masuk.

Buka beberapa jendela dan gunakan sekat untuk mencegah masuknya serangga.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Harus Membuka Jendela Rumah Setiap Hari

Gunakan kipas angin

Kipas angin, khususnya yang dipasang di langit-langit, bisa sangat membantu.

"Kipas menggunakan sangat, sangat sedikit energi," kata Jennifer Amann, seorang peneliti senior di American Council for an Energy-Efficient Economy.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com