Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Kreativitas Anak dengan Permainan Susun Balok

Kompas.com - 25/09/2023, 08:05 WIB
Elisabeth Christ Adventia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Generasi Z (kelahiran 1995-2019) dan Generasi Alpha (kelahiran 2011-2025) adalah generasi yang terhubung dengan teknologi canggih setelah melewati era pandemi yang membatasi kontak fisik antara satu individu dengan yang lain. Mereka disebut lebih dekat dengan teknologi dan gadget dibanding interaksi dengan teman-temannya.

Karena kurangnya pergaulan tatap muka dibanding generasi lain, anak-anak ini juga cenderung pasif, sehingga dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis seperti kecemasan, depresi, perasaan tidak berdaya, dan narsisisme.

Untuk mengurangi dampak itu, anak-anak perlu didorong untuk bermain dan berinteraksi secara nyata, selain bermain gadget. Setiap aktivitas bermain dapat memicu pelepasan hormon bahagia dalam tubuh anak-anak yang dapat membantu mencegah ataupun mengurangi risiko-risiko psikologi di atas.

Ini adalah salah satu alasan mengapa bermain sangat penting dalam perkembangan anak-anak. Selain itu, bermain juga merupakan cara untuk berinteraksi sosial dengan teman-teman mereka.

Menurut Irma Gustiana Andriani, Psikolog Anak, Parenting Coach, dan pendiri pusat konsultasi Ruang Tumbuh, salah satu permainan yang berguna untuk mengembangkan bakat, imajinasi, dan mental anak adalah permainan balok susun.

"Bermain dengan balok susun seperti Lego memiliki aspek kreatif yang sangat kuat, yang dimulai dari imajinasi anak saat menyusun balok menjadi bentuk tertentu," ujar Irma pada Playdate Workshop, yang merupakan bagian acara Lego Play On Jakarta 2023, Sabtu (23/9/2023).

Baca juga: LEGO Play On Fest Hadir di Indonesia dengan Banyak Kejutan!

Acara ini bertujuan untuk merayakan kreativitas anak-anak dalam bermain, sekaligus tentang bagaimana bermain dapat menjadi alat pengembangan penting bagi anak-anak.

Ilustrasi anak bermain Lego Ilustrasi anak bermain Lego
Dalam workshop ini, Irma Gustiana membagikan wawasannya tentang bagaimana bermain dapat menjadi alat pengembangan yang sangat efektif bagi anak-anak, sekaligus sarana mengenali bakat dan minat mereka, sehingga orangtua dapat mendukung perkembangan anak-anak dengan lebih baik.

Menurutnya bakat tertentu tidak selalu terkait dengan gender. Sebagai contoh, memasak sering dianggap sebagai aktivitas yang lebih feminin, tetapi banyak chef sukses yang justru adalah pria. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak perlu diberi kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa batasan gender.

Irma Gustiana juga memberikan tips praktis agar orangtua terus memperhatikan ketertarikan anak di bidang tertentu yang dilakukan secara berulang setiap hari untuk menentukan passion mereka.

“Biasanya anak akan melakukan sesuatu yang mereka suka berulang kali setiap hari. Entah 15 menit, 10 menit, atau hanya 5 menit.”

Irma Gustiana pun menyampaikan bahwa penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat memilih dan melakukan yang disukai dari kecil hingga bertumbuh dewasa agar terus merasa senang dan bahagia.

Selain memberikan kesempatan anak untuk bermain, Irma menyarankan agar para orangtua pun meluangkan waktu untuk anak setidaknya 10-15 menit per hari, entah untuk berbicara dengan anak-anak ataupun bermain bersama mereka.

Baca juga: 5 Fakta Menarik tentang Lego, Sudah Tahu?

Ilustrasi bermain Lego Ilustrasi bermain Lego
Dalam workshop ini, peserta juga diajarkan cara membuat berbagai jenis permainan dengan Lego yang dapat membantu melatih kepekaan anak-anak dalam mengamati dan merancang aktivitas bermain mereka sendiri.

"Permainan ini juga sangat baik untuk perkembangan motorik anak karena anak-anak akan aktif bergerak, membuat pergelangan tangan mereka lebih luwes,” kata Irma.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com