Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/10/2023, 09:34 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber USA Today

KOMPAS.com - Madu manuka adalah madu yang diproduksi di Australia dan Selandia Baru melalui penyerbukan lebah pada sejenis pohon teh yang disebut semak Manuka.

Dibandingkan madu biasa, banyak yang percaya jika madu ini memiliki manfaat kesehatan yang unik dan lebih baik.

Pasalnya, madu manuka mengandung bahan aktif yang disebut methylglyoxal (MGO) yang memiliki efek antibakteri.

Baca juga: Mengenal Madu Manuka, Adakah Efek Sampingnya?

Madu manuka vs madu biasa

Perbedaan utamanya terletak pada proses pembuatannya.

Madu Manuka dibuat dari serbuk sari dari satu jenis bunga (monofloral) sedangkan madu biasa dibuat dari serbuk sari dari banyak bunga berbeda (polifloral).

Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi MGO sehingga manfaatnya untuk melawan bakteri juga lebih baik.

Baca juga: Berbagai Khasiat Madu Manuka, Termasuk Membantu Menyembuhkan Batuk Pilek

Namun demikian, madu manuka memiliki kandungan yang nyaris serupa dengan madu biasa dari berbagai aspek lainnya, termasuk pula manfaat dan risikonya.

Kelly Morrow, MS, RDN, FAND, pakar nutrisi Osher Center for Integrative Medicine di University of Washington mengatakan kandungan gula pada madu manuka juga cukup tinggi.

“Kalau soal kandungan gula, madu dan gula pasir hampir sama," terangnya.

Sejumlah penelitian memang menunjukkan madu memiliki efek yang lebih minim pada penderita diabetes dibandingkan gula.

Namun disarankan untuk tetap membatasi konsumsinya agar tidak berlebihan dan menyeimbangkannya dengan sejumlah protein serta lemak.

Baca juga: Tips Membedakan Madu Asli dan Palsu

Mengapa madu manuka lebih mahal?

Harga madu manuka lebih mahal karena bahan herbal ini tergolong langka.

Madu ini hanya a diproduksi di wilayah tertentu di Selandia Baru dan Australia.

Ilustrasi madu manuka. Dok. New Zealand Trade and Enterprise Ilustrasi madu manuka.
Selain itu, biaya produksinya lebih mahal karena terkadang lebah perlu dipindahkan ke wilayah ini.

Belum lagi masa pembungaannya yang pendek sekitar 4-6 minggu per tahun.

Ditambah dengan proses distribusi yang juga memakan waktu dan biaya sehingga harganya semakin mahal.

Baca juga: 4 Alasan Harga Madu Murni Mahal, Ada Risiko Taruhan Nyawa Peternak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com