Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Kandungan Gizi Papeda yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Kompas.com - 20/10/2023, 09:27 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Papeda menjadi inspirasi Google Doodle hari ini.

Ilustrasi tersebut menandai momen istimewa saat Papeda dinyatakan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada 2015, di tanggal yang sama.

Popularitas papeda memang telah mendunia dan bukan saja menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia di Papua, Maluku, dan sejumlah wilayah Sulawesi.

Baca juga: Mengenal Google Doodle, Orat-oret Beranda Google yang Jadi Trending

Setiap tahunnya, jutaan pohon sagu diekspor untuk dijadikan papeda karena tanaman tersebut mengandung nutrisi seimbang termasuk protein, karbohidrat, kalsium, dan zat besi.

Selain itu, papeda juga menjadi bagian penting dari budaya lokal karena kerap digunakan dalam berbagai ritual dan upacara di Papua dan Maluku.

Kandungan nutrisi papeda, yang dijadikan Google Doodle hari ini

Papeda adalah bubur sagu yang kenyal dan tawar dengan tekstur seperti lem dan berwarna putih, tapi memiliki kelezatan tersendiri.

Cita rasa papeda membuatnya sering dipadukan dengan sup ikan kuah kuning.

Teksturnya membuat papeda tak perlu dikunyah sehingga bisa dimakan dengan langsung diseruput dan ditelan.

Banyak juga yang mengonsumsinya dengan sayur yang diolah dari daun melinjo muda atau disebut dengan sayur ganemo, seperti dikutip Portal Informasi Indonesia.

Baca juga: Riwayat Papeda, Makanan Pokok yang Sempat Dipelesetkan Namanya

Ilustrasi papeda. Dok. Shutterstock/yohanes_setiyanto Ilustrasi papeda.

Papeda dibuat dari tanaman sagu yang telah diolah menjadi tepung lalu dicampurkan dengan air mendidih dan diaduk sampai mengental.

Warisan kuliner Nusantara ini kaya serat, rendah kolesterol dan mengandung protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, dll.

Dalam 100 gram papeda terdapat 61 kalori, 0,2 gram protein, 0,1 gram lemak, dan 14.90 gram karbohidrat.

Selain itu, ada pula kandungan vitamin A, B1, C, kalsium, fosfor, seng, tembaga, dll.

Baca juga: Uniknya Cara Makan Papeda, Harus Digulung Dulu

Makan papeda secara rutin dipercaya dapat meningkatkan kekebalan dan daya tahan tubuh, serta mengurangi resiko terjadinya kanker usus, hingga membersihkan paru-paru.

Makanan ini juga mampu melancarkan pencernaan dan direkomendasikan untuk penderita diabetes.

Penelitian eksperimental laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado juga membuktikan bahwa papeda lebih ampuh meningkatkan berat badan dibandingkan nasi.

Riset dilakukan terhadap tikus meskipun dikaitkan pula dengan aplikasinya untuk peningkatan berat tubuh anak-anak di masa pertumbuhan.

Baca juga: Apa Itu Papeda? Makanan Khas Papua Pengganti Nasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com