Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Mengatasi Kurangnya Frekuensi Berhubungan Seksual

Kompas.com - 07/11/2023, 06:30 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Menshealth

KOMPAS.com - Kehidupan seksual yang memuaskan memiliki peran penting dalam mempertahankan koneksi emosional dan keintiman dalam sebuah hubungan.

Namun, seiring berjalannya waktu tidak jarang pasangan mengalami tantangan dalam mempertahankan frekuensi kegiatan seksual yang memadai.

Walaupun tidak ada standar yang “normal", secara umum, pasangan yang telah menjalin hubungan yang panjang biasanya melakukan hubungan seks sekitar satu kali seminggu.

Perkembangan seksual dalam hubungan bisa naik dan turun, sehingga tidak perlu cemas jika kini kamu dan pasangan berhubungan seks lebih jarang dari biasanya atau lebih jarang dibanding orang lain.

Dalam konteks hubungan romantis, aktivitas seksual dapat memberikan beragam manfaat, termasuk kenikmatan fisik, kedekatan emosional yang mendalam, serta penurunan tingkat stres dan rasa rileks.

Saat berbicara tentang "seks", tidak hanya terbatas pada hubungan intim penetratif. Seks dapat mencakup berbagai bentuk interaksi, seperti ciuman yang penuh makna, sentuhan-sentuhan sensual, atau aktivitas seksual lainnya yang mendalam antara kamu dan pasangan.

Data statistik mengenai frekuensi berhubungan seks bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk usia, lamanya masa hubungan, dan definisi seks yang dipahami oleh pasangan.

Baca juga: Ketahui, 5 Posisi Seks yang Dapat Membakar Banyak Kalori

Tidak ada yang salah dengan pasangan yang memiliki aktivitas seksual lebih jarang atau lebih sering dari rata-rata umum.

Namun, terkadang kurangnya keintiman fisik dapat menjadi sinyal adanya ketidakharmonisan.

Kehadiran seks yang berkurang tidak selalu menunjukkan masalah dalam hubungan. Namun, adakalanya kurangnya aktivitas seksual ini dapat menjadi tanda ada sesuatu yang perlu diperhatikan.

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan menurunnya aktivitas seksual dalam suatu hubungan, di antaranya termasuk, tetapi tidak terbatas pada:

  • Faktor fisik (seperti kurang tidur, cedera, dan rasa sakit)
  • Faktor mental (seperti stres, depresi, dan kecemasan)
  • Efek samping obat
  • Faktor interpersonal
  • Faktor intrapersonal
  • Faktor kontekstual
  • Kurangnya rangsangan yang sesuai
  • Ekspektasi akan hasil yang negatif
  • Masalah dalam hubungan

Untuk mengatasi penurunan frekuensi seksual, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah berkomunikasi dengan pasangan.

Jika kamu tidak membahas perbedaan preferensi tersebut, kamu mungkin akan menghadapi perasaan frustasi, kebencian, atau bahkan dapat memicu perselingkuhan.

Jika kamu merasa menikmati aktivitas seksual dan menginginkannya lebih, jangan ragu untuk membicarakannya.

Pertama, pastikan apakah kamu dan pasangan memiliki pandangan yang sama terhadap situasi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com