Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan antara Golongan Darah dan Penyakit Autoimun

Kompas.com - 23/11/2023, 07:37 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyakit autoimun terjadi saat sistem kekebalan tubuh keliru mengenali sel-selnya sebagai ancaman dan mulai menyerangnya. Banyak ragam penyakit autoimun yang berbeda dengan tingkat keparahan yang bervariasi.

Kondisi ini dapat secara signifikan menurunkan kualitas hidup, terutama jika pengobatan yang sesuai tidak diperoleh. Oleh karena itu, penting sekali untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Kemungkinan terkena penyakit autoimun tertentu bisa terkait dengan golongan darah. Meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut, mengetahui golongan darah bisa membantu memahami risiko yang mungkin dihadapi serta membimbing dokter dalam merencanakan pemeriksaan yang diperlukan.

Jenis-jenis penyakit autoimun

  • Sendi dan otot: Artritis reumatoid, lupus, sindrom Sjogren
  • Saluran pencernaan: Penyakit Crohn, kolitis ulserativa, penyakit celiac
  • Sistem endokrin: Penyakit Hashimoto, penyakit Graves, penyakit Addison
  • Kulit: Psoriasis, dermatomiositis
  • Sistem saraf: Sklerosis multipel, sindrom Guillain-Barre
  • Lainnya: Vaskulitis, diabetes tipe 1

Banyak kondisi autoimun yang dapat dikendalikan dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Kondisi lainnya mungkin memerlukan penanganan yang berbeda.

Baca juga: Alasan Kenapa Kita Harus Tahu Golongan Darah Sendiri

Apa saja gejala penyakit autoimun?

Walaupun setiap kondisi autoimun menunjukkan gejala yang berbeda, beberapa gejala umum termasuk:

  • Rasa lelah yang tidak dapat dijelaskan
  • Nyeri dan pembengkakan pada sendi
  • Nyeri perut
  • Gangguan pencernaan
  • Demam yang kambuh tanpa sebab jelas
  • Pembengkakan kelenjar.

Berikut ini adalah beberapa penyakit autoimun yang mungkin terkait dengan golongan darah.

Diabetes tipe 2

Sebuah studi kasus kontrol dilakukan untuk menilai apakah golongan darah A, B, AB, atau O berkontribusi pada peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Penelitian ini melibatkan 300 partisipan yang terdiri dari individu dengan dan tanpa diabetes. Metode pengumpulan data dilakukan melalui pengiriman kuesioner elektronik.

Hasil studi ini menunjukkan seseorang dengan golongan darah B memiliki risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan golongan darah lainnya.

Berdasarkan temuan ini, para peneliti merekomendasikan seseorang dengan golongan darah B untuk menjalani pemeriksaan rutin guna mendeteksi dini kondisi tersebut.

Rematik

Penyakit autoimun rematik seringkali menimbulkan rasa sakit pada sendi, tendon, tulang rawan, dan jaringan ikat. Beberapa jenis yang umum termasuk artritis reumatoid, Sindrom Sjogren, dan lupus eritematosus sistemik.

Pada sebuah penelitian tahun 2017 yang melibatkan 823 pasien dengan jenis penyakit rematik yang sama, ditemukan adanya kaitan antara golongan darah tertentu dengan risiko menderita kondisi tertentu:

  • Golongan darah O: Berhubungan dengan lupus, sklerosis sistemik, dan Sindrom Sjogren
  • Golongan darah AB: Lebih jarang mengalami penyakit rematik (mungkin disebabkan oleh kelangkaan golongan darah ini dan sedikitnya jumlah partisipan penelitian yang memiliki golongan darah tersebut).

Selain itu, penelitian ini menemukan bahwa 92,2 persen dari pasien memiliki faktor Rh positif. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor Rh positif mungkin menjadi faktor risiko.

Baca juga: Mengenal Sistem Golongan Darah Manusia

Penyakit hashimoto

Penyakit hashimoto merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel tiroid yang sehat, ini menyebabkan kerusakan dan disfungsi pada kelenjar tiroid.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com