Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jamu Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia UNESCO

Kompas.com - 14/12/2023, 17:25 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

KOMPAS.com - Jamu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau UNESCO Intangible Cultural Heritage dari Indonesia pada 6 Desember lalu.

Status bergengsi tersebut berdasarkan hasil sidang komite ke-18 yang diselenggarakan di Kasane, Botswana, beberapa hari sebelumnya.

Berdasarkan pengkajian dan evaluasi UNESCO, jamu disepakati sebagai pengetahuan asli Bangsa Indonesia yang diwariskan dan dikembangkan antar generasi berdasarkan bukti dan pengalaman yang ada.

“Justru, laboratorium hidup seperti itulah yang dahsyat," ujar Prof. Jaya Suprana, yang terlibat dalam Tim Riset Nominasi Budaya Sehat Jamu, dikutip dari rilis media yang diterima Kompas.com.

Baca juga: 7 Manfaat Kunir Asem, Jamu yang Bisa Cegah Depresi

Hasilnya, jamu mampu memberikan manfaat kesehatan dan penyembuhan bagi penyukanya dengan praktik yang sifatnya holistik.

Eksistensi jamu di masyarakat Indonesia dianggap sejalan dengan perkembangan peradaban Nusantara.

Jamu juga tak hanya dijadikan minuman tapi juga sebagai bahan produk kecantikan dengan kandungan alaminya.

Proses pengajuan jamu sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia dilakukan sejak 2013 lalu.

Ide tersebut pertama kali dimunculkan Ivan Suprana, Ketua Gabungan Pengusaha Jamu Jateng yang mengusulkannya ke Dinas Pendidikan Jawa Tengah yang diteruskan ke pemerintah pusat.

Baca juga: Bahan Jamu dari Dapur untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

Proses nominasi itu lalu didukung dengan riset khusus yang melibatkan komunitas jamu di empat provinsi yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta dan Jakarta, termasuk pedagang jamu, budayawan dan ilmuwan terkait.

Jamu asli Indonesia terbuat dari berbagai empon-empon dan rempah. SHUTTERSTOCK W1SNU.COM Jamu asli Indonesia terbuat dari berbagai empon-empon dan rempah.

Ketua Tim Riset Nominasi Budaya Sehat Jamu, Jony Yuwono mengatakan status Warisan Budaya Dunia Tak Benda yang disandang bukan hanya mengangkat status jamu di level mancanegara tapi juga di dalam negeri.

Ia berharap, jamu bisa dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat Indonesia secara kontinyu, sebagai pengganti teh atau kopi.

"Kenapa tidak kita mengangkat Jamu sebagai suatu minuman gaya hidup seperti kopi maupun teh?" ujarnya.

Baca juga: Tiru Kebiasaan Orangtua, Jan Ethes Juga Doyan Minum Jamu

Mengonsumsi jamu harus dijadikan kebiasaan yang kontinyu, khususnya untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.

Inilah saatnya JAMU menjamu Dunia!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com