KOMPAS.com – Jodoh bisa datang dengan cara yang tak terduga. Seperti halnya Intan Permatasari (29) yang mendapat jodoh lewat media sosial taaruf.
Berawal pada Juli 2021, Intan berniat mencari pasangan serius. Ia pun bertemu Aziz Lukmanul Hakim (30), laki-laki asal Bandung, Jawa Barat, yang kala itu juga sedang membuka diri untuk proses taaruf.
Baca juga:
Intan mengawali kisahnya dengan mencoba melihat profil orang-orang yang membuka peluang taaruf di media sosial.
Salah satu akun yang muncul di berandanya adalah akun khusus pencarian jodoh lewat taaruf.
“Aku lihat akunnya dan postingan kriteria orang yang cari jodoh. Aku coba email beberapa orang, tapi hanya dua yang membalas, termasuk yang sekarang jadi suamiku,” ujar Intan saat diwawancarai Kompas.com, Jumat (1/8/2025).
Bidik layar isi email Intan kepada Aziz untuk pertama kalinya saat masa perkenalan.Namun, ketika ingin mulai percakapan, Intan justru kebingungan. Ia merasa tidak terbiasa mengajak bicara orang asing.
Akhirnya, ia memutuskan untuk mengirim CV layaknya hendak mengirim lamaran kerja
“Karena aku bingung dan kebiasaan pekerjaanku email customer, akhirnya aku coba kirim CV aja kayak lamar kerja,” kata Intan sambil tertawa
Sejak saat itu, Azis memutuskan untuk bertemu keluarga Intan dan menyampaikan niat seriusnya untuk menjalani taaruf dengan dia. Keduanya pun resmi menikah pada Desember 2022 lalu.
Di balik kesuksesan Intan menjalankan taaruf lewat media sosial, proses yang ia jalani ternyata penuh pertimbangan dan tantangan.
Mulai dari seleksi awal hingga komunikasi lanjutan, semua butuh kecermatan dan kehati-hatian. Intan membagikan beberapa tips dalam mencari jodoh lewat taaruf di media sosial.
Bagaimana cara mendapat jodoh lewat taaruf online? Simak cerita Intan Permatasari yang menemukan jodoh lewat platform taaruf online dan CV.Proses taaruf berbasis daring biasanya menampilkan kriteria atau harapan calon pasangan secara terbuka, dan inilah tahap awal yang sangat krusial.
Intan menyadari, kesesuaian kriteria bukan hanya soal kecocokan pribadi, tapi juga tentang visi jangka panjang.
“Sebagai pengguna, tentu harus pintar-pintar cari kriteria calon yang sesuai sama keinginan kita. Di sana tertera juga kriteria yang dicari oleh pendaftarnya maka pertimbangkan juga, sesuai atau tidak,” jelasnya.
Menurutnya, mencocokkan kriteria bukan untuk mencari yang sempurna, melainkan memastikan pondasi relasi yang akan dibangun sudah sejalan sejak awal.
Bagaimana cara mendapat jodoh lewat taaruf online? Simak cerita Intan Permatasari yang menemukan jodoh lewat platform taaruf online dan CV.Meskipun sudah terlanjur komunikasi, perempuan asal Karawang ini mengingatkan pentingnya mendengarkan intuisi dan rasionalitas.
Jika sejak awal ada ketidaksesuaian prinsip, lebih baik berhenti daripada meneruskan sesuatu yang berpotensi menyulitkan di masa depan.
“Jangan paksakan diri kalau enggak sesuai, karena ini jadi tahap seleksi awal supaya enggak memicu konflik ke depannya,” imbaunya.
Baginya, hubungan yang dimulai dengan keterpaksaan hanya akan membuka jalan pada persoalan lain yang lebih besar setelah menikah.
Baca juga: