Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Rahasia untuk Mencapai Karir yang Sukses

KOMPAS.com - Kesuksesan butuh usaha yang tidak bisa datang bak sulap dan secepat kilat. Ada proses dan perjuangan keras untuk meraihnya.

Namun, Kamu tak perlu takut dan pantang menyerah untuk mengejar kesuksesan. Nah, bagi Kamu yang ingin sukses dalam karir, inilah rahasia yang mungkin bisa mulai kamu terapkan.

1. Izinkan dirimu untuk gagal

Kegagalan memang menyakitkan tetapi sebenarnya adalah jalan menuju kesuksesan.

Chanie Wilschanski, seorang pelatih kepemimpinan untuk anak usia dini, berkata, memaksa diri untuk keluar dari zona nyaman akan membantu kita mengembangkan keterampilan baru dan mendorong kita untuk mengambil lebih banyak risiko.

"Kamu perlahan mulai merasa lebih nyaman dengan proses 'gagal maju' ini. Kamu mungkin tidak akan menang tetapi Kamu masih terus melangkah maju," ucapnya.

Berjanjilah pada diri sendiri sekali dalam seminggu, Kamu akan mencoba sesuatu yang baru, sehingga Kamu tidak takut akan kegagalan.

Misalnya, cobalah kesampingkan sifat introvertmu dan bergabunglah dengan rekan kerja lainnya untuk makan siang.

Yah, Kamu bisa melakukannya setidaknya sekali saja dalam seminggu. Kamu juga bisa mencoba bertanya pada atasan tentang tugas tertentu yang bisa kamu kerjakan.

"Jika usahamu tidak berhasil, coba pandang ini sebagai jalan terbukanya kesempatan kedua bukan sebuah kegagalan," kata Wilschanski.

Begitu Kamu menerima bahwa hasilnya mungkin tidak seperti yang Kamu harapkan, Kamu akan memiliki kebebasan untuk mencoba hal-hal baru. Bahkan mulai berkembang di area yang dulu merupakan kelemahan dalam dirimu.

Baca: Jangan Takut Menyalahkan Diri ketika Gagal

2. Mintalah bantuan rekan kerja sebelum atasan

Ketika Kamu menemukan tugas yang sangat berat, mungkin Kamu akan langsung berpikir untuk langsung meminta bantuan atasan.

Namun, sebaiknya Kamu meminta ide dari rekan kerja terlebih dahulu sebelum meminta saran dari atasanmu. Setelah itu, baru Kamu ajukan ide tersebut pada atasanmu.

Cara ini akan membuatmu mengenali kekuatan rekan kerjamu dan menambah kekompakan dalam tim. Ini juga akan menambah nilaimu di mata atasan.

"Saat ada promosi, Kamu berada di 'radar' bosmu sebagai seseorang yang pekerja keras dan pekerja hebat," kata Wilschanski.

3. Ramah terhadap rekan kerja

Rekan kerja bukanlah pesaing tetapi mereka adalah timmu. Bekerja dengan tim mendorong orang lain untuk melangkah maju sebaik mungkin, membawa ide yang lebih baik dan hari kerja yang lebih menyenangkan.

"Ini memberi bos banyak kegembiraan. Perusahaan merasa berbeda saat pekerjanya saling bersahabat," ucap Wilschanski.

Sebagai permulaan, menurut Wilschanski, sebisa mungkin Kamu harus menjaga perkataan yang tak sopan.

Lalu, Kamu bisa mencoba mengajak rekan kerjamu untuk makan siang bersama atau menawarkan bantuan saat ada rekan kerja yang kesusahan.

Baca: Orang yang Semangat Bangun Pagi Lebih Sukses

4. Jangan takut terlihat lemah

"Alasan orang takut meminta pertolongan adalah mereka takut terlihat tidak kompeten," kata Wilschanski.

Jika Kamu terjebak dalam kesulitan, meminta bantuan bisa menjadi satu-satunya cara untuk melangkah maju.

Untuk mendapatkan dorongan tanpa merasa lemah, coba hampiri rekan kerja atau atasanmu dengan sejumlah solusi dan bukan hanya memberikan pertanyaan.

"Lakukan semua pekerjaan yang Kamu bisa sebelum meminta pertolongan dan siapkan beberapa gagasan untuk menunjukan pemikiran kreatifmu," kata Wilschanski.

5. Memberi ide saat rapat

Jika Kamu seorang introvert, Kamu mungkin benci untuk menyatakan pendapat saat rapat.

Gugup saat berbicara di depan banyak orang itu wajar. Tapi, jangan sampai rasa gugup itu menghalangi semua ide brilian dalam kepalamu.

"Orang paling pendiam biasanya memiliki gagasan paling cemerlang," ucap Wilschanski.

Nah, agar mempermudah dirimu saat mengajukan pendapat, Wilschanski menyarankan agar Kamu meminta bantuan temanmu untuk membuat sesi atau menyediakan waktu agar kamu bisa mengungkapkan ide-idemu.

Misalnya, jika Kamu sedang dalam rapat untuk mendiskusikan sebuah proyek yang sangat Kamu minati, mintalah rekan kerja tersebut untuk mengatakan bahwa Kamu memiliki ide cemerlang di hadapan semua peserta rapat.

Berikan dirimu kesempatan untuk menyiapkan semua hal yang membuatmu terlihat kuat di hadapan banyak orang.

6. Pelajari bagaimana rekan kerjamu ingin dihargai

Menunjukkan apresiasi membuat semangat dalam tim semakin meningkat dan mendorong mereka untuk terus bekerja dengan lebih baik.

Mengatakan 'terima kasih' adalah sebuah permulaan, namun mengetahui bagaimana setiap orang suka 'diakui' dapat membuatmu menonjol di mata mereka.

"Beberapa orang menyukai ketika setiap orang bertepuk tangan untuk mereka dalam sebuah pertemuan, sementara yang lain lebih suka mendengar pujian yang diucapkan secara pribadi," kata Wilschanski.

Lalu, jika rekan kerjamu suka diberi pujian secara pribadi, Kamu bisa mencoba memberikannya kejutan kecil seperti memberinya kue sebagai apresiasi atas prestasi yang diraihnya.

Baca: Jangan Pelit Pujian pada Rekan Kerja

7. Jangan takut untuk sedikit membual

Jika Kamu telah bekerja keras untuk berubah menjadi lebih baik, Kamu pasti merasa frustasi saat usahamu ini tidak diakui oleh atasanmu.

"Hanya karena manajermu belum memberi selamat kepadamu karena proyek yang Kamu kerjakan telah selesai lebih awal, atau karena melakukan pekerjaan ekstra tidak berarti dia tidak memperhatikannya," kata Wilschanski.

Demi memastikan kerja kerasmu tidak luput dari perhatian, coba tunjukan hal tersebut dengan cara yang sopan. Buatlah kerja kerasmu terlihat dengan mengatakan, proyek yang Kamu kerjakan benar-benar sulit.

Lalu, sebutkan betapa bangganya dirimu terhadap apa yang telah Kamu lakukan untuk menyelesaikan proyek tersebut.

"Kamu harus membalikan situasi untuk meraih keunggulan dan tunjukkan pada bos-mu apa yang sudah kamu lakukan," kata Wilschanski.

Atasanmu akan senang dengan kerja kerasmu, dan kemungkinan akan berterima kasih atas usaha ekstra tersebut.

8. Sering melakukan "brainstorming"

Jika Kamu seorang atasan dan ada seorang karyawan yang datang menghampirimu untuk meminta pertolongan, mintalah dia melakukan brainstorming sebelum Kamu mendiskusikan solusinya.

Tanyakan kepada karyawan tersebut apakah dia punya ide. Jika jawabannya tidak, mintalah orang tersebut untuk memikirkannya dan tinggalkanlah ruanganmu dengan alasan Kamu akan membuat secangkir kopi.

"Meninggalkan ruangan memungkinkan karyawan untuk berpikir karena kehadiran bos bisa sangat menakutkan," kata Wilchanski.

Menurut Wilchanski, meminta karyawan untuk 'melenturkan' otak mereka akan membuat seluruh tim lebih pintar dan lebih kreatif. Mintalah mereka mencoba teknik brainstorming untuk mengundang ide baru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/01/17/145158920/8-rahasia-untuk-mencapai-karir-yang-sukses

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com