Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Dokter yang Sukses Bisnis Cuci dan Titip Jual Sepatu

Titel dokternya bukan sembarangan. Pria kelahiran Surakarta ini memang asli jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada—tapi justru meraih kesuksesan di tempat lain, bisnis cuci dan titip jual sepatu.

Deretan usahanya sedari Shoes and Care, tempat cuci sepatu, hingga Communion, titip jual sepatu. Semua terbilang sukses.

Tapi, siapa sangka, kalau ternyata Tirta sebelumnya berulang kali bangkrut. Bahkan di riwayat hidup yang diperlihatkan, ia tak segan-segan mencantumkan ‘bangkrut’ sebagai pengusaha.

Ditemui di gerai Communion, Yogyakarta, Tirta cerita panjang lebar soal perjalanan bisnisnya yang digeluti sejak berstatus mahasiswa kedokteran.

Berawal dari reseller powerbalance, jam monol, kemudian flashdisk minion. Semua tak bertahan lama, dan berakhir tanpa hasil.

Nasib kian bertambah buruk saat Tirta tertipu menjual sepatu Macbeth dan berakhir dengan kebangkrutan.

“Saya bangkrut di sesuatu yang saya sukai, sepatu,” kata Tirta kepada Kompas Lifestyle, Jakarta, Sabtu (3/2/2018).

Karena kebangkrutan itu, dia bercerita pernah selama sebulan makan nasi aking, dan roti berjamur.

Tirta memutar otak dan mencoba peruntungan lain dengan menjual koleksi sepatunya. Sebelum dijual, dia mencuci lebih dulu agar terlihat ciamik. 

Siapa sangka, kalau ternyata idenya mencuci sepatu malah diminati. Tak menyia-nyiakan peluang, dia rela untuk membagi waktu bisnis cuci sepatu dan kegiatan koas.

“Rezeki menyambut saya saat Gunung Kelud meletus dan abunya sampai ke Jogja,” kenang Tirta.

Permintaan untuk mencuci sepatu saat itu meningkat dan viral di media sosial. Meskipun sudah mengantongi uang hasil cuci sepatu, Tirta tak gelap mata. 

Dia memutuskan untuk lanjut berbisnis dan melebarkan usaha dengan membuat toko cuci sepatu yang kini dikenal dengan Shoes and Care dan telah memiliki 30 cabang dan agen di Indonesia.

Tak berhenti di situ, Tirta pun jeli melihat peluang lain—titip jual sepatu. Usaha ini tak lepas dari bisnis cuci sepatu. 

Menurutnya, banyak pelanggannya yang menitip jual setelah sepatunya di cuci. 

Dengan senang hati Tirta membantu lewat instagram pribadi yang lebih dikenal dengan nama Cipeng. 

Permintaan pun kian banyak dan kini dia menjadikan sebagai bisnis di bawah payung Communion.

“Communion artinya kesatuan, kesucian, kenapa? Karena isinya barang-barang seller kecil dan barang saya juga. Di sini orang titip jual dan beli,” kata Tirta.

Kendati sudah mendulang kesuksesan, Tirta tak luput melihat ke bawah. Dia sangat terbuka untuk membagi ilmu bisnis kepada para pengusaha pemula. 

“Saya ingin Communion dan Cipeng jadi platform luas bukan hanya jual beli, titip jual, juga berbagi ilmu soal bisnis dan lain-lain,” katanya.

Nah, apakah Tirta masih menjadi dokter? Jawabannya iya, "karena dokter passion saya, dan saya suka melihat orang sembuh dan tersenyum, jadi saya praktek karena suka, bukan kebutuhan uang—kebutuhan uang saya sudah terpenuhi oleh bisnis."

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/02/11/101943020/cerita-dokter-yang-sukses-bisnis-cuci-dan-titip-jual-sepatu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke