Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unakaffe System, Menyeduh Kopi 10 Detik Saja

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang mulai terbiasa memulai hari dengan secangkir kopi. Menurut International Coffee Organization peminum kopi di Indonesia tumbuh sekitar 8%, lebih tinggi dari pertumbuhan global yang berada di kisaran 6%.

Dengan makin populernya kopi sebagai minuman favorit, banyak peminum kopi tidak ingin menyia-nyiakan lidahnya untuk kopi yang tidak enak.

Masalahnya, membuat kopi enak tidaklah sederhana. Perlu prosesi dan cara menyeduh yang tepat agar kopi terasa nikmat. Mereka yang tidak punya cukup waktu, akhirnya lari ke kopi sachet dengan rasa apa adanya.

Namun kini ada cara untuk membuat kopi enak dengan rasa konsisten yang lebih cepat, yaitu dengan mesin pembuat kopi, salah satunya adalah Unakaffe System dari PT Santos Jaya Abadi, anak perusahaan Kapal Api Global.

Bila dulu kopi diracik secara manual dan membutuhkan waktu karena masih berbentuk biji dan baru digiling apabila akan diseduh, maka alat penyeduh ini mengolah kopi secara praktis dengan racikan kopi presisi. Bahkan hanya 10 detik bila air sudah panas.

Caranya adalah menyediakan racikan kopi dalam bentuk kapsul yang saat diseduh menggunakan mesin Unakaffe System, bisa menghasilkan kopi seperti seduhan alami.

“Unakaffe System hadir untuk memenuhi kebutuhan konsumen kami yang selalu minum kopi dalam kesehariannya namun tidak punya banyak waktu membuat kopi," ujar Christeven Mergonoto, Direktur Kapal Api Global, Jumat (4/5/2018) di Jakarta.

Produk ini tersedia dalam dua varian yaitu Espresso dan Cafetiero. Espresso yang menggabungkan biji kopi pilihan arabika dan robusta, memiliki kepekatan lebih intens dan disarankan disajikan dalam ukuran 45ml.

Sedangkan Cafetiero menggunakan 100 persen kopi Arabica, dengan intensitas kepekatan yang lebih ringan. Cafetiero cocok untuk diminum dalam ukuran lungo 150ml.

“Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan 3 varian kopi lainnya yang mengedepankan citarasa Indonesia yaitu Mandheling, Toraja, dan Kopi Luwak,” ujar Christeven Mergonoto.

Sementara brand ambassador Unakaffe System, Hamish Daud mengaku cocok dengan produk ini karena dirinya merupakan peminum kopi yang selalu memilih citarasa kopinya.

"Saya biasanya menikmati proses pembuatannya, menyeduhnya. Tapi kalau sedang terburu-buru, saya tetap menginginkan kopi yang enak. Nah, waktu mencoba produk ini, saya merasa cocok," ujarnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/05/06/110952420/unakaffe-system-menyeduh-kopi-10-detik-saja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com