Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yang Terjadi Saat Berhenti Konsumsi Pemanis Buatan

Walau studi-studi tentang bahaya pemanis buatan masih terus dilakukan dan belum ada kesimpulan, namun ada baiknya kita membatasi konsumsinya.

Setidaknya ada beberapa alasan mengapa pemanis buatan bisa berdampak negatif bagi tubuh:

1. Menghambat penurunan berat badan

Banyak orang enggan mengkonsumsi banyak kalori namun ingin tetap kenyang, sehingga mereka memilih soda diet dan hanya makan berat di malam hari.

Pakar metabolisme dan penurunan berat badan Caroline Caderquist, MD menjelaskan, dengan pola makan seperti itu kenaikan berat badan tetap terjadi meskipun total asupan kalori tidak banyak.

Sebab, makanan yang mengandung pemanis buatan bisa memicu pelepasan insulin karena tubuh mengharapkan sesuatu yang manis. Adapun insulin adalah hormon yang membantu menyimpan lemak.  Untuk menghindari lonjakan insulin, makanlah dalam porsi kecil tapi sering.

2. Menambah berat badan

Ketika kita mengganti soda diet atau latte bebas gula dengan minuman mengandung gula asli, sebenarnya kita hanya menambahkan kalori kosong. Maksutnya, kadar kalori tinggi tetapi nutrisinya tidak ada. Hal ini lama-lama menambah berat badan.

Bagaimana menghindarinya? Ganti minuman "diet" dengan air putih atau teh herbal tanpa pemanis.

Pastikan kamu mengkonsumsi makanan yang mengandung protein tanpa lemak, serat dan lemak sehat untuk menjaga perut tetap kenyang.

3. Keinginan makan makanan manis

Pada studi terhadap binatang yang dilakukan University of Sydney, terungkap makanan dengan pemanis buatan akan menstimulasi otak untuk mencari lebih banyak gula dan kalori.

Peneliti studi tersebut, Herbert Herzog, MD menjelaskan, penemuan itu menguatkan anggapan bahwa makanan dan minuman dengan label "bebas gula" tidak selalu seperti yang kita kira.

Ketika otak mengantisipasi gula dan tidak mendapatkan kalori yang diharapkan, tubuh akan terpacu untuk menginginkan lebih banyak gula melebihi jumlah yang diperlukan.

4. Risiko diabetes

Pemanis buatan berkontribusi terhadap peningkatan risiko diabetes tipe 2. Sebuah studi pada 2009 yang dimuat dalam jurnal Diabetes Care menemukan, konsumsi soda diet secara rutin meningkatkan peluang pembentukan diabetes tipe 2 sebesar 67 persen.

Para peneliti studi menemukan, pemanis buatan yang terkandung di dalamnya dapat memengaruhi lonjakan level glukosa dan melebarkan lingkar pinggang. Dua hal tersebut adalah faktor peningkatan risiko diabetes.

Hal ini bisa disebabkan karena pemanis bebas-kalori meningkatkan keinginan kita untuk mengkonsumsi makanan manis dan atau membuat kita merasa perlu mengkonsumsi lebih banyak kalori, karena kita sudah "menyimpan kalori" di area tubuh tertentu.

5. Sakit kepala

Ketika kamu terbiasa mengkonsumsi pemanis buatan kemudian seketika menghentikannya, kamu bisa jadi mengalami sakit kepala. Hal itu dikarenakan tubuh seketika mengalami kekurangan asupan kafein.

"Hal ini akan menghilang seiring berjalannya waktu dan bisa diminimalisasi dengan menguranginya secara perlahan," kata Dr. Cederquist.

6. Masalah usus

Menurut studi terhadap binatang pada 2013, berhenti mengkonsumsi pemanis buatan dapat membantu memperkuat kesehatan usus dan mencegah kelebihan berat badan.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of Toxicology and Environmental Health tersebut, para ilmuwan meneliti pemanis buatan sukralosa. Sebelumnya, diasumsikan bahwa gula tersebut tak berubah ketika melalui sistem pencernaan, sehingga tak berbahaya.

Meski begitu, para peneliti menemukan mereka juga menemukan bahwa beberapa jenis pemanis buatan dimetabolisme oleh tubuh dan berpotensi mengganggu bakteri usus.

Usus yang sehat sangat penting bagi sistem imun seseorang, metabolisme tubuh dan kesehatan tubuh secara umum. Sehingga konsumsi pemanis buatan bisa jadi juatru mengganggu keseimbangan bakteri baik tersebut.

7. Rasa ASI berbeda

Kualitas ASI sangat dipengaruhi oleh pola makan seorang ibu. Sebuah studi dari National Institutes of Health di 2015 menemukan adanya sukralosa, acesulfame-K dan sakarin yang terkandung dalam ASI 65 persen wanita yang diteliti.

Diperlukan penelitian lanjutan untuk memastikan konsekuensi potensial. Namun, para peneliti memahami bahwa konsumsi pemanis buatan oleh ibu menyusui cukup memengaruhi rasa ASI dan membuat anak-anak mereka cenderung menyukai rasa manis.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/01/155940320/yang-terjadi-saat-berhenti-konsumsi-pemanis-buatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke