Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal yang Bikin Kamu Sulit Dapat Jodoh...

KOMPAS.com - Banyak pria yang hingga saat ini hidup tanpa pasangan dan sulit menemukan tambatan hati.

Menemukan cinta memang bukan hal mudah. Banyak pria di luar sana sulit untuk bertemu dan berkencan dengan wanita yang ia inginkan.

Yah, bisa berkencan dengan wanita yang benar-benar dicintai nampaknya menjadi hal langka bagi banyak pria di dunia ini.

Lalu, mengapa hal ini seringkali terjadi?

Dilansir dari D'Marge, berikut hal-hal yang membuat pria sulit menemukan cinta sejati.

1. Malas berusaha

Banyak yang berpikir jika jodoh akan datang di waktu yang tepat. Oleh karena itu, banyak pria berpikir tak perlu berusaha terlalu keras untuk menemukannya.

Terkadang, mereka enggan untuk menemui wanita yang diinginkan atau merasa merasa tak perlu mengembangkan keterampilan untuk menggaet wanita yang diiincarnya.

Pria kerap berpikir mendekati wanita secara terang-terangan adalah hal yang aneh, atau meminta alamat rumah seorang wanita adalah hal yang memalukan.

Bahkan, banyak juga pria yang berpikir jika ia menunjukan ketertarikannya pada wanita sama halnya menunjukan keputusasaan.

Jodoh memang akan datang di saat yang tepat. Namun, ini bukan berarti kita harus berdiam diri saja. Perlu usaha ekstra untuk mendapatkan cinta sejati.

2. Tidak komitmen 

Menaklukan hati wanita idaman perlu waktu dan usaha. Jadi, perlu usaha yang konsisten untuk akhir yang bahagia.

Untuk mendapatkan hatinya, kita juga perlu konsisten untuk memperbaiki penampilan, melatih kepribadian dan fisik kita sehingga bisa tampil penuh percaya diri saat berada di dekatnya.

Nah, agar semangat kita untuk menaklukan hatinya tidak hilang begitu saja, coba temukan teman "seperjuangan" untuk melakukan hal yang sama dan berkomitmen untuk melakukan apapun demi mendapatkan hati sang pujaan.

Kebanyakan pria mudah putus asa dalam mencari pasangan, Maka tak heran jika menemukan jodoh terasa sulit baginya.

3. Tak berani melakukan pendekatan

Tak berani melakukan pendekatan juga menjadi alasan terbesar mengapa para pria sulit menemukan jodoh.

Entah karena malu atau minder, banyak pria tak berani menyapa atau mendekati gadis yang menarik hatinya. Memang pendekatan yang kita lakukan tak selalu membuahkan hasil positif.

Tapi, bukan berarti ini menjadi alasan untuk tak melakukan usaha, bukan?

Tanpa berani memulai langkah untuk mendekati wanita pujaan, maka kita tak akan mengembangkan keterampilan apapun, atau mendapatkan cinta senjati.

4. Menyembunyikan niat

Banyak pria menyembunyikan niat mereka dari wanita idaman karena takut mendapatkan penolakan. Padahal, wanita menyukai pria yang berani.

Semua hal baik dalam hidup perlu usaha dan mengandung risiko. Memang ada peluang kita akan mengalami kegagalan. Tapi, peluang untuk berhasil juga masih terbuka lebar.

Wanita yang kita inginkan mungkin akan menolak cinta kita. Tapi, itu lebih baik daripada berpura-pura untuk menjadi temannya selama bertahun-tahun serta berharap adanya keajaiban datang.

Terjebak dalam friendzone adalah hal yang paling menakutkan. Sebaiknya, kita jujur daripada terjebak pada situasi yang menyakitkan ini.

5. Jangan sungkan bertanya

Terkadang, ada beberapa pria yang berhasil melakukan percakapan berkesan dengan wanita impiannya. Namun, mereka tak pernah melakukan hal yang lebih dari itu.

Mereka hanya berani mengintip aktivitas sang gadis lewat akun sosial media tanpa berani meminta nomor telepon dan mengajaknya untuk sekedar makan malam bersama.

Wanita kerap memberi isyarat tertentu yang menunjukan rasa ketertarikan yang sama. Hanya saja, pria kurang peka.

Jadi, bagi para pria, jangan sungkan untuk menanyakan hal-hal penting seperti nomor telepon atau kesediannya untuk keluar bersama di kemudian hari.

Jangan sampai, kita melewatkan jodoh yang sebenarnya sudah ada di depan mata.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/08/24/141400620/5-hal-yang-bikin-kamu-sulit-dapat-jodoh-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com