Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Psikosomatik, Cemas Berlebih yang Bikin Sakit Fisik

Pernah mengalami hal seperti ini?

Jika iya, bisa jadi apa yang kamu rasakan adalah gangguan psikosomatik.

Pikiran dapat berpengaruh pada tubuh. Pikiran dapat menyebabkan gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, saat kita merasa takut.

Gangguan psikosomatik merupakan kondisi jiwa yang berpengaruh terhadap fisik.

Sebagian besar gangguan psikosomatik ini melibatkan pikiran dan tubuh.

Bagaimana kita bereaksi terhadap penyakit dan bagaimana kita mengatasi itu sangat bervariasi dari orang ke orang. 

Misalnya, ruam psoriasis mungkin bagi kita tidak mengganggu, namun bagi beberapa orang hal ini membuat mereka tertekan dan sangat mengganggu.

Faktor mental juga mempengaruhi beberapa titik di tubuh. Misalnya merasakan sesak dan sakit dada, namun secara fisik tidak ditemukan adanya indikasi gangguan di jantung atau paru-paru.

Umumnya penderita psikosomatik berusia muda, dan didominasi wanita. Pemicunya adalah stres.

Sebagai contoh, ketika merasa cemas dan stres, detak jantung menjadi cepat, berdebar, merasa sakit (mual), tremor, berkeringat, mulut kering, sakit dada, sakit kepala, sakit perut dan napas menjadi cepat.

Ketika kita cemas, gejala fisik meningkat akibat meningkatnya aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh, dan adanya pelepasan adrenalin ke dalam aliran darah.

Otak mungkin dapat mempengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan penyakit.

Biasanya, dokter juga akan mempertimbangkan faktor-faktor mental dan sosial yang mungkin mempengaruhi timbulnya penyakit.

Oleh karena itu, dalam mengatasi masalah psikis, kita perlu menjaga kondisi mental. Hindari stres, buat pikiran tenang, atasi rasa cemas, hindari depresi, dan selalu berpikiran positif.

Penyakit yang bersifat psikosomatik

Sampai batas tertentu, kebanyakan penyakit bersifat psikosomatik - yang melibatkan pikiran dan tubuh.

Ada aspek mental untuk setiap penyakit fisik yang muncul. Bisa juga ada efek fisik dari penyakit mental.

Misalnya, penyakit mental yang kita alami menyebabkan tidak nafsu makan, tidak merawat diri sendiri yang menimbulkan masalah fisik.

Istilah gangguan psikosomatik terutama digunakan untuk "penyakit fisik yang diduga dan disebabkan oleh faktor mental".

Beberapa penyakit dianggap sangat rentan diperburuk oleh faktor mental, di antaranya sakit maag, eksim, tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Beberapa orang juga menggunakan istilah gangguan psikosomatik ketika faktor mental menyebabkan gejala fisik, tetapi tidak ada penyakit fisik.

Misalnya, nyeri dada dapat disebabkan oleh stres dan tidak ada penyakit fisik yang dapat ditemukan.

Pikiran mempengaruhi fisik

Pikiran dapat menyebabkan gejala fisik. Misalnya, ketika kita takut atau cemas kita sering merasa:

- Denyut jantung cepat atau jantung berdebar-debar

- Merasa mual

- Gemetar (tremor).

- Berkeringat.

- Mulut kering.

- Sakit dada.

- Sakit kepala.

- Pernapasan susah diatur

Gejala-gejala fisik ini disebabkan oleh peningkatan aktivitas impuls saraf yang dikirim dari otak ke berbagai bagian tubuh dan pelepasan adrenalin (epinefrin) ke dalam aliran darah ketika cemas/khawatir.

Perawatan untuk meredakan stres, kecemasan, dan depresi dapat membantu jika hal-hal dianggap berkontribusi terhadap penyakit fisik kita.

Meski gejala tertentu dengan pengaruhnya terhadap pikiran yang sebabkan penyakit fisik (ruam, tekanan darah, dll), mungkin ada hubungannya dengan impuls syaraf yang menuju ke tubuh, yang tidak sepenuhnya kita pahami.

Ada juga beberapa bukti bahwa otak mungkin dapat mempengaruhi sel-sel tertentu dari sistem kekebalan tubuh, yang terlibat dalam berbagai penyakit yang muncul.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/01/230000620/psikosomatik-cemas-berlebih-yang-bikin-sakit-fisik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke