JAKARTA, KOMPAS.com - Kedai kopi di kota-kota besar di Indonesia kian menjamur.
Merebaknya tempat minum, sekaligus hangout tersebut bukan tanpa alasan. Salah satunya, karena penikmat kopi yang kini mulai banyak.
Pakar perilaku konsumen dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ujang Sumarwan mengungkapkan pandangannya.
Dia mengatakan, budaya minum kopi memang sudah ada sejak dulu di Indonesia.
Budaya tersebut tak memandang kelas dan tempat tinggal--entah yang tinggal di desa atau pun kota.
“Karena minum kopi adalah representasi gaya hidup,” kata Ujang, di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Salah satu gaya hidup yang dimaksud adalah saat berkumpul (hangout) bersama teman di kedai.
Menu minuman yang biasa dipilih, kata Ujang, biasanya berwarna dan berasa, satu di antaranya adalah kopi.
“Coba pehatikan, ada enggak orang nongkrong minum air putih? (Kalau ada) jarang,” kata dia.
Pamor kopi, kata Ujang, juga lebih tinggi dari teh. Karena itu, menu minuman kopi seringkali menjadi pilihan dan kini kian meningkat.
Alasan lain, menurut Ujang, lantaran kondisi yang menuntut serba cepat, serta persepsi manfaat minum kopi.
“Ada kepercayaan di masyarakat, minum kopi terkait dengan alertness, bisa melek, sehingga kalau biasa minum kopi, tiba-tiba enggak minum, malah jadi terasa kurang (melek) gitu,” ujar Ujang.
https://lifestyle.kompas.com/read/2018/10/18/173747320/minum-kopi-representasi-gaya-hidup-hangout
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan