Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Langkah Mengajak Seseorang Pergi Kencan

KOMPAS.com - Banyak orang tidak percaya diri dan tidak berani mengajak seseorang pergi berkencan, sehingga pada akhirnya mengurungkan niatnya.

Hal ini seharusnya tidak terjadi. Apapun jawabannya, kamu seharusnya memiliki keberanian untuk mengajak seseorang pergi bersama, baik mengajaknya langsung maupun melaui pesan singkat.

Bagi kamu yang masih bingung, setidaknya ada empat langkah yang bisa kamu coba:

1. Jangan terlalu banyak berpikir

Salah satu permasalahan terbesar dalam hal hubungan adalah takut akan kegagalan.

Kegagalan memang bisa terjadi, tapi kan ada juga kemungkinan berhasil. Jadi jangan biarkan ketakutan ini membelenggumu.

"Ketakutan dan kekhawatiran ini akan membuat kita menghindari risiko-risiko positif lainnya, seperti berhasil mengajak seseorang pergi kencan," kata seksolog klinis dan psikoterapis, Dr. Kristie Overstreet.

Menurutnya, cara pikir tersebut muncul karena seseorang cenderung melindungi ego atau perasaannya dari rasa sakit dan malu.

Jangan sampai kamu terlalu banyak berpikir, menghabiskan berhari-hari hanya untuk berencana, berkirim pesan, namun tidak melakukan ajakan konkret.

"Jangan berpikir rumit atau membuatnya terasa sulit. Buatlah ini menjadi hal sederhana, ajaklah apakah mereka mau pergi makan malam atau minum bersama," kata Overstreet.

Tak perlu banyak berpikir, langsung ajak mereka. Jika mereka mengatakan "ya", maka hal itu sangatlah bagus. Namun jika mereka menolaknya, artinya kamu tidak perlu buang-buang waktu lagi, segeralah move on.

2. Katakan langsung

Menurut Overstreet, untuk mengajak seseorang pergi berkencan tak perlu basa basi yang terlalu berpanjang lebar. Ajakan yang bertele-tele atau njlimet hanya akan membuat mereka bingung dan justru bisa menimbulkan kesalahpahaman.

Jangan juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang samar dan tidak jelas. Misalnya dengan menanyakan "mungkinkah kita pergi bareng?", tapi tanpa disertai penjelasan kapan dan di mana.

Kamu cukup secara spesifik menanyakan apakah mereka punya waktu untuk pergi bersamamu di waktu tertentu.

"Misalnya, "Apakah kamu mau ngopi bersama Selasa malam?" Ini menunjukkan bahwa kamu tertarik dengan mereka, bukan hanya membutuhkan seseorang untuk pergi bersama," ujarnya.

Jangan juga mengelaborasi terlalu banyak rencana. Hal ini membuat kamu seolah mendapatkan banyak tekanan untuk tampil atau untuk menjadi menarik.

Jika kamu memiliki kepribadian menarik, kamu tidak perlu mengajak mereka ke kebun binatang terlebih dahulu, lalu pergi ice skating, menyelam, dan memancing di laut hanya untuk membuat mereka terkesan.

Acara minum kopi dengan orang yang menarik, perhatian, dan menyenangkan sudah cukup meninggalkan kesan bagi seseorang.

3. (Jika lewat pesan singkat) Perhatikan responsnya

Jika kamu mengajak seseorang pergi berkencan lewat pesan singkat dan mereka tak memberi jawaban yang mengandung unsur "ya", belum tentu mereka tidak berminat berkencan denganmu.

Cobalah perhatikan respons mereka.

"Jika mereka sibuk dan tidak memberimu alternatif opsi, maka mereka memang tidak tertarik. Jika mereka sibuk tapi memberikan opsi waktu untuk bertemu, artinya mereka tertarik tapi tidak bisa memenuhinya pada hari yang kamu minta," kata Overstreet.

Jika mereka mencoba untuk menjadwalkan kembali, jangan memandangnya sebagai penolakan. Beri mereka kesempatan untuk merealisasikannya.

Tapi jika tidak, cobalah mengajaknya sekali lagi di lain waktu. Jika mereka masih juga tidak merespons positif, itu berarti dia tidak berminat. Biarkanlah mereka pergi dan berhentilah mengejarnya.

Konsepnya sederhana saja: jika seseorang benar-benar ingin pergi bersamamu, mereka akan memberi jawaban untuk pergi. Tapi jika tidak, mereka tidak akan mau.

4. (Jika secara langsung) Mulai dengan Obrolan Kecil

Bertemu dengan seseorang dan mengajak mereka pergi berkencan secara langsung juga punya aturan khusus.

Jangan hanya mendatangi seseorang yang kamu pikir menarik lalu langsung mengajak mereka pergi kencan. Mulailah dengan obrolan kecil dan lihatlah apakah ada kesamaan ketertarikan antara kalian berdua.

Perhatikan baik-baik cara mereka merespons.

Contohnya, ketika kamu mendekati seseorang tapi mereka tidak membalasmu, hanya meresponsmu seadanya atau bahkan menjauh, maka lupakanlah dia.

Tapi jika tidak, cobalah mendiskusikan sesuatu yang mungkin membuat mereka tertarik, bergantung pada lokasi ketika kamu mendekati mereka.

Bacalah situasi berdasarkan lokasimu tersebut.

Jika kamu sedang dalam antrian membeli kopi, tanyalah tentang kopi favorit yang ada atau apakah mereka sudah mencoba menu baru.

Ketika mereka tampak tertarik dengan obrolanmu dan merespons dengan baik, teruskanlah obrolan tersebut. Kamu bis menanyakan nama, pekerjaan, atau hal lainnya. Jangan takut menanyakan ini.

Jangan lupa juga untuk memerhatikan bahasa tubuh dan suasana yang kamu rasakan.

"Jika kamu terus mendapatkan lampu hijau, cobalah ajak mereka untuk pergi ngopi di hari berikutnya," kata Overstreet.

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/06/094708720/4-langkah-mengajak-seseorang-pergi-kencan

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com