Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Prediksi Tren Olahraga Di 2019, Sudah Coba?

KOMPAS.com - Masyarakat kini semakin menyadari pentingnya olahraga. Hal itu ditandai dengan munculnya banyak kelas-kelas olahraga di sekeliling kita. Jenisnya pun sangat beragam dan terkadang membuat kita bingung, mana jenis olahraga yang terbaik?

Jika kamu salah satunya, mungkin kamu bisa memilih salah satu dari 7 olahraga yang diprediksi akan menjadi tren tahun ini, seperti dilansir dari Reader's Digest:

1. Olahraga pop star dance

Pada 2019 ini Banana Skirt Dance diprediksi menjadi tren. Tarian ini mengajarkan koreografi hip-hop dan pop langsung dari artis seperti Britney Spears, Jennifer Lopez, atau Nicky Minaj namun lewat cara yang menyenangkan.

Tarian ini bebas dilakukan oleh siapapun, termasuk jika kamu baru ingin mencoba olahraga ini.

2. Olahraga 15 menit

Itulah mengapa kita banyak melihat olahraga kelas kecil, seperti olahraga 15 menit atau kurang dari itu, di pusat kebugaran atau secara online.

Personal trainer tersertifikasi dan desainer olahraga Kim Schaper mengatakan, waktu tersebut sudah cukup untuk mengeluarkan keringat.

Pilihlah latihan interval intensitas tinggi (HIIT). Olahraga ini memungkinkan denyut jantung kita terpacu dalam waktu singkat.

3. Maraton dan "mindfulness"

Kombinasi keduanya akan menjadi jenis olahraga baru.

Pakar lari dan pendiri Run Wild Retreats + Wellness, Elinor Fish menjeaslan, lari adalah latihan untuk membangun otot dan mengurangi stres.

Sementara program "maraton + mindfulness" sendiri menggunakan teknik untuk membantu pelakunya mendapatkan manfaat dari dua aktivitas tersebut

"Olahraga adalah aktivitas yang baik untuk mengurangi stres. Namun, pendekatan yang salah akan memperburuk gejala stres seperti sakit sendi, kelelahan, gangguan siklus tidur, hingga stres mental. Menyebabkan kita mengharuskan diri kita untuk terus dan terus berolahraga," kata Fish.

Metode ini akan fokus pada memperbaiki postur tubuh, pernafasan, dan kesadaran terhadap keadaan sekitar, sehingga pelakunya akan berkeringat sekaligus rileks pada akhir sesi olahraga.

Tidak harus berlatih maraton, teknik ini bisa digunakan untuk berlari maupun jalan dengan jarak yang kita kehendaki.

4. Angkat beban super lambat

Psikoterapis kebugaran sekaligus direktur klinik Darian Wellness dan pembawa acara podcast The Weighting, David Ezell, PhD menjelaskan, melakukan gerakan lambat dan tenang adalah untuk memastikan setiap repetisi berat dilakukan dengan benar sehingga cedera dan keletihan tak terjadi.

"Jadi, kita fokus melakukan yang terbaik untuk tubuh kita," katanya.

5. Latihan grup personal training

Kamu bisa mencobanya dmsecara berkelompok. F45 training Amerika Serikat, misalnya, menawarkan program tersebut. Kelas latihan grup personal mengkombinasikan fleksibilitas latihan bersama personal trainer dengan keceriaan berolahraga secara berkelompok.

Personal trainer, ahli gizi dan direktur latihan regional F45 Liz Harvey menjelaskan, para personal trainer tersertifikasi biasanya akan mengajarkan olahraga atletik 45 menit yang digabungkan dengan latihan interval intensitas tinggi (HIIT), latihan sirkuit dan atihan fungsional.

Karena intensitasnya yang tinggi, jenis olahraga ini cocok bagi orang-orang yang ingin meningkatkan level kebugarannya dan menyukai tantangan, bukan para pemula yang ingin lebih banyak beraktivitas fisik.

6. Gym custom rumahan

Hal itu diungkapkan oleh pelatih iFit dan pakar kebugaran Becca Capell.

Menurutnya, sekitar dua pertiga orang yang mendaftarkan diri ke pusat kebugaran tidak pernah atau jarang menggunakannya untuk berlatih.

Daripada menghabiskan uang, lebih baik memanfaatkannya untuk membangun gym sendiri di rumah dan membuatnya senyaman mungkin.

"Tidak hanya efektif secara harga, tapi juga praktis dan memungkinkan kita hanya memiliki alat latihan yang kita hendaki saja," kata dia.

Kombinasikan gym rumahan ini dengan serangkaian latihan yang bisa kita temukan di internet dan kita bisa menjalani pola olahraga yang tidak hanya menyenangkan tapi juga terjangkau.

7. Olahraga sepanjang hari

Contohnya, melakukan latihan otot inti di pagi hari, jalan kaki menuju tempat makan siang dan olahraga beban tubuh selama 10 menit pada malam hari.

"Melakukan olahraga selama total 90 menit setiap harinya membuat kita tidak perlu menghabiskan waktu hingga 60 menit di pusat kebugaran. Aktivitas ini juga bisa disambi aktivitas lainnya di rumah," kata Holland.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/01/08/162234120/7-prediksi-tren-olahraga-di-2019-sudah-coba

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke