Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tong Susu hingga Kertas Karton, Ini 5 Fakta Menarik Kemasan Susu di AS

Selain terlihat bersih, pengemasan menggunakan botol mampu menambah kesan higenis pada produk susu ini.

Berawal dari situ, akhirnya perusahaan susu Amerika Serikat hingga dunia mulai mengadopsi pengembangan kemasan untuk bisnis mereka.

Terlepas itu, terdapat lima fakta menarik mengenai perjalanan penjualan susu di Amerika Serikat, berikut ulasannya:

Ketika industrialisasi memaksa orang pindah ke perkotaan, tak ada tempat untuk memilihara hewan ternak dalam setiap keluarga.

Rumah didesain kecil dan berdekatan satu sama lain, sehingga menyulitkan untuk memelihara binatang. Otomatis orang-orang lebih sibuk.

Saat itulah orang-orang mulai membeli susu dari peternak sapi perah lokal. Pengiriman susu rumahan pertama terjadi di Vermont pada 1785.

Ketika itu, penjual susu akan datang dari rumah ke rumah membawa tong berisi susu.

Orang-orang akan mengeluarkan wadah yang mereka punya untuk membeli susu. Penjual tinggal menaruh susu pada wadah milik pembeli.

Pada 1879, perusahaan susu Echo Farms Dairy akhirnya mengawali penjualan susu dalam wadah botol kaca.

Pada 1884, Henry D. Thatcher menemukan desain botol susu kaca yang berbeda. Kali ini botol terukir dengan desain dan nama sebagai identitas, menjadikan produk ini terkenal hingga 1920-an.

Teknologi mesin pendingin ketika itu belum ditemukan. Dengan demikian, susu harus dikonsumsi segera, saat masih segar.

Tak hanya memberikan kemudahan dan kebersihan saja, penggunaan botol kaca awalnya juga membantu dua belah pihak. Pertama, memudahkan para pengantar susu untuk melakukan pengiriman. Bagi peternakan sapi perah, ini dapat melacak berapa banyak yang dibayar pelanggan.

3. Teknik memesan

Pelanggan akan memesan kepada penjual susu atau pengantar susu. Keesokan harinya, susu itu akan dikirim ke rumah pemesan.

Beberapa rumah biasanya memiliki tempat susu yang terletak di samping atau depan pintu. Pengantar susu akan memasukkan botol susu segar ke dalam kotak, mengeluarkan botol kosong, dan menerima pembayarannya.

Biasanya pengantar susu menggunakan kereta yang ditarik dengan kuda untuk menjalankan bisnis ini. Setelah era mobil berkembang, kereta mulai tergantikan.

Penemuan mesin es memungkinkan pengiriman susu sesering mungkin, karena tuan rumah bisa menyimpan susunya sendiri.

Setelah Perang Dunia II usai, orang-orang pindah ke pinggiran kota. Pengantar susu memiliki jarak yang lebih jauh dan rute mereka diperpanjang. Otomatis, ini memerlukan biaya yang lebih tinggi untuk mengirim susu.

Adanya toko-toko bahan makanan juga mempermudah seseorang untuk membeli susu. Jadi orang tak harus menunggu pengantar susu datang ke rumahnya, melainkan bisa belanja di toko tersebut.

Namun, pada era 1960-an, pengiriman susu kembali bangkit. Beberapa perusahaan susu mulai meningkatkan penjualan menggunakan pengantar susu dengan menggunakan truk.

Truk pengantar susu saat ini dapat menempuh jarak yang lebih jauh dibandingkan pengiriman dengan kereta kuda di masa lalu. Itu berarti lebih banyak daerah dapat dituju.

Perusahaan-perusahaan seperti Manhattan Milk menyediakan layanan pengiriman yang dikontrak. Selain mengirimkan susu, mereka juga mengirimkan barang-barang segar pertanian seperti telur dan roti.

Penggunaan botol kaca juga ternyata mendapatkan banyak kendala. Banyak botol yang pecah, hilang, atau salah kirim.

Selain itu, hilangnya botol berakibat pada pengembalian ke pabrik membutuhkan biaya yang tak sedikit. Pabrik susu juga harus membayar untuk mensterilkan botol yang telah kotor akibat pemakaian.

Untuk mengantisipasinya, muncul ide pengembangan wadah sekali pakai yang terbuat dari kertas karton. Penggunaan ini dinilai lebih efisien dan ringan dalam setiap pengirimannya.

Pada 1950-an, hampir semua susu di Amerika Serikat dikemas dalam kertas karton berbentuk persegi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/04/08/171250720/tong-susu-hingga-kertas-karton-ini-5-fakta-menarik-kemasan-susu-di-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke