Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Kencan Pertama

KOMPAS.com - Kencan pertama adalah penentu nasib hubungan asmara ke depan.

Kesan pertama sangat menentukan kesuksesan kencan.

Jadi, agar kita tak mengalami momen kencan yang canggung dan mengecewakan, berikut tips untuk kencan pertama yang sukses.

1. Jangan buru-buru tinggalkan teman kencan

Ketika percakapan berjalan membosankan, dan kita menyadari tak memiliki ketertarikan lebih pada teman kencan, tentu kita ingin segera meninggalkan tempat dan pamit pulang.

Namun Psikolog kencan dan hubungan Madeleine Mason Roantree menyarankan agar hal tersebut tidak dilakukan. Apalagi, jika kita pergi tanpa pamit.

"Kecuali Anda memang memiliki kondisi darurat, jangan lakukan itu," kata dia.

Menurut Mason, melakukan "ghosting" alias meninggalkan seseorang tanpa pamit atau kabar sama dengan melakukan penolakan.

"Ini tindakan pengecut dan menyedihkan. Jangan lakukan itu," ucap dia.

Jika momen kencan tersebut berjalan tak sesuai harapan, setidaknya kita harus bersikap sopan dengan tidak buru-buru meninggalkan teman kencan.

2. Jangan lakukan 'negging'

'Negging' merupakan taktik untuk manipulasi emosional di mana seseorang membuat pujian yang disengaja atau membuat komentar genit dengan tujuan merusak kepercayaan diri orang lain.

Mason menyarankan kita agar tak melakukan hal ini atau melakukan segala hal untuk mempengaruhi sisi psikologis seseorang saat berkencan, terutama saat kencan pertama.

"Ini biasanya menjadi bumerang bagi mereka yang mencari pasangan untuk jangka panjang," katanya.

Menurut Mason, mencoba untuk memanipulasi emosional atau sisi psikologi seseorang hanya untuk membuat terlihat lebih unggul saat berkencan tak akan pernah berhasil.

3. Jangan bicara tentang masa depan


Membicarakan masa depan saat kencan pertama adalah hal yang terlalu buru-buru.

Menurut pelatih kencan Jo Hemmings, ini sama halnya dengan kita merencanakan masa depan dengan orang asing.

Oleh karena itu, Hemming menyarankan kita sama sekali tak membicarakan rencana masa depan saat kencan pertama.

Baik hanya sekadar rencana untuk mengajaknya makan malam bersama di rumah kita, atau mengundangnya untuk ikut hadir di pesta pernikahan teman.

"Berkonsentrasilah dengan momen yang sedang kita hadapi saat ini, daripada menyarankan si dia untuk bergabung dengan hal-hal yang akan kita lakukan di masa depan," ucapnya.

Menurut dia, merencanakan hal-hal di masa depan saat kencan pertama itu merupakan langkah yang terburu-buru.

4. Jangan lontarkan pertanyaan seperti wawancara kerja

Hemmings menyarankan agar kita tak memperlakukan teman kencan seperti seorang pelamar kerja.

Meski kita ingin tahu semua hal tentangnya, namun ada beberapa pertanyaan yang tak boleh kita lontarkan sembarangan.

Misalnya, kita menanyakan hal apa yang membuat dirinya tertarik kepada kita atau rencana mereka mengenai karir ke depan.

Jangan pernah tanyakan hal-hal seperti itu. Bagaimana pun, kencan pertama adalah proses untuk saling mengenal.

Jadi, bukan hanya satu pihak saya yanga aktif melontarkan pertanyaan.

"Ajukan pertanyaan dengan segala cara, tetapi kencan pertama adalah tentang saling mengenal satu sama lain," tambahnya.

5. Jangan bawa teman

Kita mungkin berpikir membawa teman saat kencan pertama untuk memberi dukungan moral.

Kita memang bisa meminta bantuan seorang teman untuk melakukan proses pendekatan dengan orang yang kita taksir.

Namun, Mason tak menyarankan kita untuk membawa teman saat momen kencan pertama.

Menurut Mason, membawa teman akan membuat situasi kencan menjadi aneh dan pasangan kencan hilang rasa tertariknya pada kita.

"Seorang klien saya baru-baru ini melakukan ini dan, tak perlu dikatakan, kencan pertamanya gagal dan hubungan tak berlanjut," ucapnya.

6. Jangan manfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi

Angaplahkita tak tertarik untuk menjalani hubungan jangka panjang dengan teman kencan kita. Tapi, dia memiliki keterampilan yang bisa kita manfaatkan untuk peluang bisnis.

Kita tentu merasa tergoda untuk memanfaatkan situasi ini demi keuntungan pribadi, bukan?

Meski terlihat menguntungkan, Mason menyarankan agar kita tak memanfaatkan seseorang yang kita kencani demi keuntungan pribadi. Ini bukan momen yang tepat.

"Sebelum saya bertemu dengan suami saya, saya melakukan beberapa kencan pertama di mana teman kencan menceritakan kesulitan yang ia alami," kenang Mason.

"Dalam satu kesempatan, saya harus memberi tahu orang itu bahwa saya tidak bisa membantunya," tambahnya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/05/23/170000020/6-hal-yang-harus-diperhatikan-saat-kencan-pertama

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com