Cara Nike Menuju "Zero Carbon" dan "Zero Waste"

KOMPAS.com - Setelah mengikuti pembukaan pusat distribusi Eropa baru yang didukung sepenuhnya oleh energi terbarukan, serta dimasukkan dalam Pakta Mode belum lama ini, Nike mengumumkan rencana untuk bergerak menuju sistem nol-karbon (zero carbon) dan zero waste untuk membantu melindungi masa depan olahraga.

Inisiatif yang diberi nama "Move to Zero" merupakan reaksi terhadap faktor-faktor perubahan iklim yang berdampak pada olahraga.

Salah satunya adalah temperatur yang lebih tinggi yang memengaruhi stamina para atlet serta keberadaan lapangan bermain olahraga musim dingin.

Dalam pernyatannya, Nike menilai bahwa perubahan iklim dapat mengurangi waktu yang dihabiskan di lapangan hingga dua bulan, untuk wilayah Louisiana, Texas dan Mississippi pada tahun 2050.

Sebagai respons dari kondisi tersebut, perusahaan akan membuat perubahan di lingkungan kampus dan rantai pasokan untuk meminimalisasi jejak lingkungan Nike sebagai bisnis dan memaksimalkan dampak positifnya sebagai sebuah merek.

Respons ini juga menjawab pertanyaan besar yang diterima Nike karena menggunakan manik-manik plastik untuk bantalan sepatu Joyride beberapa bulan lalu.

Rencana aksi "Move to Zero" dari Nike akan mencakup poin-poin sebagai berikut:

1. Nike akan memberi daya pada fasilitas yang dimiliki dan dioperasikan dengan 100 persen energi terbarukan pada tahun 2025.

2. Nike akan mengurangi emisi karbon di seluruh rantai pasokan global sebesar 30 persen pada tahun 2030.

3. Nike mengalihkan 99 persen dari semua limbah pembuatan alas kaki dari tempat pembuangan sampah.

4. Nike mengalihkan lebih dari 1 miliar botol plastik per tahun dari tempat pembuangan sampah untuk membuat benang material pembuatan jersey baru dan bagian atas sepatu Flyknit.

5. Program "Reuse-A-Shoe" dan Nike Grind akan mengubah sampah menjadi produk baru, taman bermain, lintasan lari, dan lapangan.

Nike bukan perusahaan pertama yang bergerak ke arah komitmen zero carbon dan zero waste. Ada pula Gucci, anggota Pakta Mode lainnya, yang terlebih dahulu mengumumkan status netral karbonnya secara menyeluruh.