Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

“Collective Movement”, Saat 90 Brand Bandung Bangun Kartel Lokal

Kartel Lokal ini merepresentasikan komplotan dari Bandung yang ingin menunjukkan ciri khas, identitasnya, daerahnya, di Indonesia maupun dunia.

“Kami menyebutnya collective movement, RAB (rencana anggaran biaya) kita bagi semua."

"Ke depannya, (Kartel Lokal) ingin jadi crowdfunding,” ujar Founder Nioon, Adit Yara kepada Kompas.com di Bandung, Selasa (1/10/2019) kemarin.

Adit mencontohkan, beberapa waktu lalu Niion terpilih oleh Bekraf untuk mengikuti Agenda Show dan Liberty Fairs di Las Vegas, Amerika Serikat, 12-14 Agustus 2019.

Adit sengaja tinggal lebih lama di AS untuk mempelajari pasar, sekaligus mencari link.

Ia melihat produk lokal Indonesia berpotensi menembus pasar luar negeri. Apalagi, jika itu dilakukan bersama-sama seperti Kartel Lokal ini.

Ryanda Ibrahim, Founder Terrel Sportswear mengatakan, perkumpulan ini diinisiasi beberapa orang untuk bertukar pikiran tentang development bisnis hingga produk.

Rupanya, pertemuan pertama yang diberi nama "Sharing Cuan" ini diminati banyak brand lokal. Hingga 90 brand hadir dalam acara tersebut.

“Ternyata banyak teman yang resah dengan kondisi bisnis sekarang, ekonomi. Kemudian bagaimana cara develop produk yang bagus, branding-nya,” imbuh Ryanda.

Dari sana, dibentuklah Kartel Lokal.

Setelah mengadakan "Sharing Cuan" beberapa kali, pihaknya spontan mengadakan store less dengan memajang produk-produk mereka.

“Bikin store less ini karena brand dari Kartel Lokal bermain di online. Ga ada yang punya toko. Kalaupun ada hanya untuk display produk saja,” tutur dia.

Ada beberapa kegiatan yang digelar dalam store less mulai dari meet the owners hingga sharing session dengan pemilik brand lokal senior, 347.

Yang pasti, kata Ryanda, melalui store less ini  terkumpul komunitas yang ada di Bandung. Baik itu komunitas motor, jalan-jalan, kuliner, dan lainnya.

“Intinya kami berkumpul ingin memajukan local brand. Karena ternyata pertemuan ini membantu brand baru atau brand yang sedang sakit,” ucap dia.

Melalui acara-acara yang dibuat Kartel Lokal, pemikiran para pemilik brand lebih terbuka untuk maju.

Karena itu pula, pihaknya akan membuat kegiatan "Sharing Cuan" dan store less ini secara rutin.

“Kalau yang 'Sharing Cuan' sudah rutin. Tiap bulan ada pertemuan. Intinya kami ingin berkembang dan maju bersama-sama,” imbuh Ryanda.

Ketika ditanya brand apa saja yang bisa bergabung, Ryanda mengatakan, tidak ada batasan. Namun, yang mendominasi saat ini adalah brand fesyen.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/02/070000120/-collective-movement-saat-90-brand-bandung-bangun-kartel-lokal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke