Banyaknya pakaian yang dibuang dan tidak digunakan lagi bisa menambah beban tempat pembuangan akhir (TPA).
Ketika bercampur dengan kategori-kategori sampah lainnya, limbah pakaian akan semakin berkontribusi terhadap penuhnya TPA.
Kita bisa mulai dari diri sendiri untuk turut mengurangi limbah pakaian.
Hal itu juga diterapkan oleh aktris dan pemain sinetron Ayudia Bing Slamet bersama keluarga kecilnya.
Secara rutin, Ayu melakukan perbaharuan isi lemari di rumahnya ketika sudah penuh.
Baju baru akan disimpan, baju lama akan didonasikan atau "disingkirikan" jika kondisinya sudah tidak layak pakai.
Sementara baju putra sulungnya, Dia Sekala Bumi, biasanya tidak lagi digunakan karena sudah tidak muat.
"Apalagi Sekala bajunya gonta-ganti mulu karena umur bertambah, baju yang enggak muat juga bertambah."
Demikian diungkapkan Ayu ketika menghadiri konferensi pers kolaborasi #PerfectDuoPeduli Electrolux dan Attack di Gandaria City Mall, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ketika ditanya seberapa rutin Ayu dan keluara memerbaharui isi lemari, perempuan kelahiran 13 September 1990 itu mengaku melakukan dengan jadwal yang tidak rutin.
"Bisa setiap 3-6 bulan sekali," kata dia.
"Baju tertentu yang kebutuhan kerjaan 4-5 kali pakai atau kalau yang sudah aku enggak mungkin pakai aku sumbangin, karena sekarang aku kan sudah tertutup," ucapnya.
Beberapa baju yang sudah benar-benar tidak layak pakai, misalnya bolong dan sobek akan dibuang.
Meski begitu, Ayu tetap merasa bersalah karena harus membuang pakaian.
Oleh karena itu, beberapa pakaian bekasnya yang sudah bolong pernah ia buat menjadi sebuah kerajinan tangan yang dipanjang di dinding kantornya.
"Jadi bahwa pakaian enggak sesederhana itu dan kita bisa jadi agen-agen supaya lebih peduli lingkungn dan bermanfaat bagi orang-orang," cetusnya.
https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/08/090000420/kiat-ayudia-bing-slamet-dan-keluarga-kurangi-limbah-pakaian