Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Asal Bikin Resolusi Tahun Baru

KOMPAS.com - Setiap awal tahun rasanya semua orang membuat target atau resolusinya masing-masing, namun tak sedikit yang gagal.

Sebagian orang bahkan membuat target yang sama setiap tahunnya, karena memenuhi sebuah target bukanlah hal yang mudah ketika kita sudah kekurangan antusiasme dan kembali ke kebiasaan lama.

Lalu, apa bedanya mereka yang memiliki resolusi sama setiap tahunnya dengan mereka yang berhasil merealisasikan resolusinya dari tahun ke tahun?

Lima tips berikut bisa menjadi jawabannya:

1. Memikirkan alasan dari setiap target

Ketika mengatur sebuah target, penting untuk memikirkan pula mengapa kamu memiliki target tersebut dan apakah alasan kamu itu tepat.

Psikiater dan penulis buku Dr. Michael Bennet mengatakan kepada the New York Times bahwa jika target tersebut disusun karena rasa benci terhadap diri sendiri, penyesalan atau hasrat ada satu waktu, kemungkinan kebiasaan baru tersebut tidak akan bertahan lama.

"Tetapi jika melalui sebuah proses di mana kamu berpikir keras mencari apa yang baik untuk dirimu, kamu mengubah struktur dalam hidupmu, kamu membawa orang-orang ke dalam hidupmu yang akan membantu merealisasikan resolusi tersebut, maka kamu punya kesempatan merealisasikannya," kata Bennet.

2. Jangan takut punya target besar

Menurut Harvard Medical School, mengatur target yang besar bisa menginspirasi kita untuk menyelesaikannya. Mulai dari target berlari marathon, memulai usaha, menulis buku, atau mengambil kursus tertentu.

Mereka juga mengatakan bahwa sebuah target besar seringkali menginspirasi juga orang-orang di sekitar kita, yang mungkin membutuhkan dorongan dan dukungan dengan membantumu meraih target dengan cara praktis. Selain itu, jangan ragu untuk meminta bantuan ketika kamu membutuhkannya.

3. Membuat daftar target pendek setiap hari

Dalam bukunya, Smarter Faster Better, pemenang Pulitzer Charles Duhigg menjelaskan bagaimana target-target pendek berdampak pada produktivitaa.

Lewat Medium, Duhigg mengatakan bahwa sejumlah studi mengindikasikan sekitar 15 persen orang-orang yang menulis target-target harian pendek akan menuliskan hal-hal yang sudah mereka raih. Sebab, menuliskan pencapaian akan membuat mereka merasa produktif.

"Masalahnya, banyak orang menggunakan daftar target pendek hanya sebagai pemulih suasana hati, bukan untuk produktivitas," katanya.

Riset juga menunjukkan, ketika kita memiliki daftar target pendek, kita akan cenderung menyelesaikannya dengan mudah dan menyelesaikan tugas-tugas kecil yang lebih mudah terlebih dahulu.

Setiap pagi Duhigg membuat daftar target tentang tiga hal, yang tampak sederhana namun benar-benar membantunya menyelesaikan tugas-tugas paling penting.


4. Mengukur perkembangan

Hampir semua artikel tentang produktivitas akan menyarankanmu untuk membuat target yang dapat dihitung dan diukur perkembangannya.

Beberapa target seperti menurunkan berat badan atau lari sekian kilometer perminggu bisa kita hitung. Namun, target lainnya cenderung lebih sulit terukur. Misalnya, meraih promosi kerja atau karier baru.

Oleh karena itu, kamu perlu merinci target tersebut menjadi target-target yang lebih kecil dan bisa dihitung.

Misalnya, apa yang kamu butuhkan untuk mendapatkan promosi atau pekerjaan baru? Apakah memiliki sertifikat keahlian adalah bagian dari itu? Berapa banyak lamaran yang akan kamu kirim per minggunya?

Semua itu menjadi cara untuk menghitung sebuah target yang sulit diukur, yaitu dengan merincinya menjadi target-target kecil yang bisa diukur perkembangannya.

5. Lupakan kesempurnaan

Perhimpunan Psikologi Amerika menuliskan, bahwa bagian dari kunci kesuksesan adalah bagaimana kita memerlakukan diri kita sendiri ketika gagal. 

Kegagalan adalah proses dari kesuksesan. Apakah kamu lupa untuk membuat jurnal pada satu hari, makan sesuatu yang tidak seharusnya kamu makan, terlalu sibuk bekerja di luar target tersebut atau lain sebagainya. Semua itu adalah proses dan kamu bisa belajar dari itu semua.

Apakah hal-hal itu bisa dicegah? Jika tidak, maka maafkanlah dirimu dan mulai lagi keesokan harinya.

Jika bisa dicegah, pikirkan mengapa dan buatlah perubahan penting untuk menjaga target tersebut tetap terealisasikan.

Mulailah lagi di esok hari dan jangan biarkan kekecewaanmu membuatmu terkurung dalam rasa bersalah. Ingatlah, setiap orang bisa gagal dan jangan biarkan antusiasmemu luntur.

https://lifestyle.kompas.com/read/2019/12/31/094020520/jangan-asal-bikin-resolusi-tahun-baru

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com