Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Usugrow, Seniman Jepang yang Melawan Stigma hingga Mendunia

Tak berapa lama ia menaiki tangga dan keluar ruangan untuk mengisap sebatang rokok. Meski tidak bisa bahasa Indonesia, ia mencoba menyapa seluruh orang yang ada di sana.

Usugrow adalah seniman bereputasi dan berkelas dunia. Karyanya selalu diburu. Berbagai brand pun mengajaknya berkolaborasi.

Seperti tahun 2007 ia berkolaboradi dengan Vans dan Upper Playground. Tahun 2015 ia berkolaborasi dengan Casio Taiwan.

Dilanjutkan 2017 dengan Undefeated dan Volcom. 2018 dengan The Hundreds, dan masih banyak kolaborasinya dengan brand streetwear di berbagai negara.

Kali ini, Usugrow datang ke Indonesia, untuk meluncurkan produk hasil kolaborasinya dengan brand lokal asal Bandung, Screamous.

“Saya mulai melukis sejak SMA dan memulai karir di tahun 1993,” ujar Usugrow mengawali perbincangannya dengan Kompas.com.

Setelah lulus, ia memutuskan tidak melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi atau bekerja formal di perusahaan besar seperti yang banyak dilakukan orang Jepang.

Ia lebih memilih menekuni keahliannya di bidang gambar sambil sesekali mengambil pekerjaan paruh waktu.

“Saya bukan dari keluarga seniman. Tapi orangtua saya suka menggambar hal sederhana saat saya kecil, seperti harimau,” ungkap Usugrow.

Ada satu kalimat dari orangtuanya yang tertanam sejak kecil, yakni dari pada beli sesuatu mending membuat sendiri. Kalimat itulah yang membuatnya mencintai lukisan.

Dia kemudian belajar otodidak dalam menuangkan ide pikirannya dalam sebuah gambar ataupun lukisan.

Dalam penciptaan artwork-nya, Usu –panggilan akrab Usugrow- banyak terpengaruh musik underground yang sering didengarkannya.

Usu juga sangat menyukai berbagai jenis huruf. Baik sansekerta, kanji, tulisan zaman Buddha, kaligrafi arab, geng motor Jepang, dan lainnya.

Huruf-huruf itu ia pelajari tanpa melihat asal negara ataupun agama.

Setiap karyanya pun memiliki ciri khas. Yakni goresan tinta hitam di atas kertas putih polos dengan desain tengkorak. Baginya tengkorak adalah sombol alam semesta.

Hingga kini, ia mempertahankan proses berkaryanya. Usugrow menggambar dengan pensil atau kuas, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.

Hal inilah yang membuat karyanya terlihat sangat detail.

Keindahan karya Usu, membuat banyak brand memburunya untuk berkolaborasi. Ia juga sering mengerjakan proyek ilustrasi, mural, serta instalasi di banyak kota di dunia.

Seperti Mexico, Melbourne-Australia, London-Inggris,  Moskwa-Rusia, San Fransisco-AS, Marrakech-Maroko, Honolulu-AS, dan Sydney-Australia.

Jaditak heran jika selain di Jepang, karyanya pun amat dikenal di AS dan Eropa.

Keputusannya menekuni dunia seniman tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Jepang, sama halnya seperti di Indonesia, menstigma profesi seniman tidak menjanjikan dengan masa depan yang belum jelas.

Orang Jepang akan bangga ketika lulus sekolah memasuki perusahaan besar dan menduduki jabatan penting di sana.

Namun Usu melihat, saat ini anggapan tersebut tidak relevan. Setiap orang tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari.

Bisa saja terjadi krisis ekonomi di dunia yang membuat perusahaan-perusahaan besar berjatuhan.

Karena itu pula, ia tidak menghiraukan stigma yang ada di sekelilingnya. Ia tetap mengerjakan apa yang ingin dilakukannya.

“Pendengaran saya kurang bagus jadi tidak bisa mendengar (stigma) di luaran sana,” ungkapnya sambil bercanda.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/01/27/174839120/kisah-usugrow-seniman-jepang-yang-melawan-stigma-hingga-mendunia

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com