Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gaya Hidup yang Sebabkan Pria Sulit Ereksi

KOMPAS.com - Gagal ereksi di saat kita sudah siap untuk bercinta tentu adalah pengalaman buruk bahkan traumatik.

Namun, ketahuilah banyak pria mengalami kesulitan membuat penisnya mengeras saat akan berhubungan seks dan itu tidak selalu diartikan sebagai disfungsi ereksi.

Umumnya kesulitan ereksi terjadi pada pria yang lebih tua. Tapi banyak juga pria muda menghadapi masalah yang dianggap momok tersebut.

Menurut dokter spesialis urologi Jamin Brahmbhatt, sebagian kesulitan ereksi itu disebabkan oleh psikologis atau lingkungan dan gaya hidup.

Inilah lima alasan yang dapat menjelaskan ketidakmampuan kita untuk ereksi.

Terlalu banyak minuman beralkohol

Alkohol adalah depresan pada sistem saraf pusat kita, kata Brahmbhatt. Ini mengurangi aliran darah ke penis, yang dapat mencegah penis mengeras optimal.

Minuman beralkohol dalam jumlah yang cukup memang mampu membuat kita merasa rileks dan memudahkan tidur. Sebagian pria dapat mempunyai performa lebih baik untuk aktivitas di atas kasur dengan sedikit minuman keras.

Sayangnya jika diasup berlebihan hal itu justru mencegah kita untuk menyelesaikan seks.

Berhubungan seks dengan orang baru

Kita merasa cocok dengan satu lawan jenis, namun saat akan memulai hubungan seks, penis kita tampak loyo, begitu pula kepercayaan diri kita.

Brahmbhatt menyebut, kasus tersebut kemungkinan besar disebabkan masalah psikologis.

"Jika kita merasa tidak aman, atau pernah memiliki pengalaman seksual yang buruk di masa lalu, otak kita sulit melepaskan pikiran tersebut saat kita memperoleh kesempatan kembali untuk bercinta," katanya.

Di samping itu, tubuh kita secara fisik mungkin mengalami stres tinggi, dan memompa sistem tubuh dengan adrenalin, menghilangkan kemampuan kita untuk ereksi.

Anggap saja pandemi dan kecemasan ekonomi sebagai beban psikologis terbesar kita saat ini. Namun, kecemasan tentang apa pun dapat menyebabkan kita kehilangan fokus dan berpotensi menyebabkan gairah seks hilang.

"Stres melelahkan kita secara mental dan fisik. Ketika kita stres, tubuh kita mencoba memobilisasi seluruh energi ke organ-organ fungsional utama kita dan penis ada di urutan terakhir," kata Debby Herbenick, Ph.D, profesor di Indiana School of Public Health.

Stres juga dapat meningkatkan kadar kortisol kita. Ini jai masalah karena hormon stres dapat memblokir efek testosteron yang berperan penting dalam fungsi seks pria.

Apabila kegelisahan membuat kita tidak bisa tidur nyenyak atau berolahraga, kita harus waspada dan perlu mengelola stres.

"Olahraga dan tidur cukup akan mendukung sistem kardiovaskular yang sehat, dan pada akhirnya mendukung ereksi yang kuat," kata Herbenick.

Konsumsi obat-obatan tertentu

Obat yang dimaksud mencakup obat tekanan darah tinggi, seperti beta-blocker dan diuretik, kata Steven Lamm, M.D., direktur medis Preston Robert Tisch Centre for Men's Health.

Meskipun obat tekanan darah tinggi baik bagi jantung kita, efek samping obat terhadap sistem saraf simpatik dan dinding pembuluh darah dapat menurunkan aliran darah ke penis.

Penelitian dari Standford University menunjukkan hingga 75 persen pasien depresi melihat penurunan libido mereka. Inhibitor serotonin dalam obat ini akan menurunkan kadar testosteron atau bahkan menyebabkan ejakulasi tertunda.

Konsultasikan dengan dokter untuk mencari obat yang berbeda atau dosis lebih rendah untuk meminimalkan efek samping ini.

Baru saja masturbasi

Jika kita baru saja masturbasi, kita harus menunggu beberapa saat sebelum bisa bercinta dengan pasangan. Kemungkinan hal itu ada hubungannya dengan lonjakan hormon prolaktin setelah kita orgasme.

Hormon ini telah dikaitkan dengan kesulitan mempertahankan ereksi atau bahkan ejakulasi.

Para ilmuwan tidak yakin mengapa waktu kembalinya bervariasi, namun seringkali lebih pendek bagi pria yang lebih muda.

"Ini seperti lari maraton, tubuh kita perlu rileks dan segar sebelum kembali berlari," ujar Dr. Brahmbhatt.

Perlu diingat, rata-rata pria memiliki periode refraktori 30 menit, katanya, tetapi beberapa pria mungkin hanya membutuhkan 10 menit atau hingga satu atau dua jam untuk mengisi ulang.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/19/201600520/gaya-hidup-yang-sebabkan-pria-sulit-ereksi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke