Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bayi Susah BAB? Ini Pertolongan Pertama yang Bisa Dilakukan

KOMPAS.com - Bayi yang susah buang air besar merupakan salah satu kondisi yang bisa terjadi pada si kecil. Saat sedang sembelit, bayi bisa mengalami rasa sakit ketika mencoba buang air besar.

Menurut Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, sembelit diartikan sebagai keterlambatan atau kesulitan buang air besar yang terjadi selama 2 minggu atau lebih.

Meskipun cukup mengkhawatirkan, tetapi orangtua bisa melakukan langkah untuk membantu buang air besar si kecil kembali lancar. Karena itu, ketahui seperti apa gejala dan cara mengatasi bayi yang susah buang air besar.

Pada bulan-bulan pertama, bayi cenderung buang air besar sekali sehari. Setelah itu, bayi dapat buang air besar beberapa hari atau bahkan seminggu sekali.

Si kecil mungkin sulit mengeluarkan feses karena otot perut mereka lemah. Jadi bayi cenderung tegang, menangis, dan wajah yang memerah ketika ia buang air besar. Namun, kondisi ini tidak berarti bayi susah buang air besar.

Mengutip Medline Plus, tanda-tanda bayi dan mengalami sembelit yaitu:
• Bayi jadi sangat rewel dan lebih sering muntah
• Kesulitan buang air besar atau tampak tidak nyaman
• Tinja keras dan kering
• Nyeri saat buang air besar
• Sakit perut dan kembung
• Feses besar dan lebar
• Darah pada feses
• Ada jejak cairan atau tinja di pakaian dalam anak (tanda impaksi tinja)
• Si Kecil melakukan gerakan tubuh yang berbeda atau mengepalkan bokong

Penanganan yang tepat dapat membantu mengatasi bayi yang sedang susah buang air besar.

Dokter anak bersertifikat Jay L. Hoecker, M.D. mengatakan, "Sembelit pada bayi sering dimulai ketika bayi mulai makan makanan padat. Jika bayi Anda tampak mengalami konstipasi, pertimbangkan mengubah pola makan sederhana," mengutip Mayo Clinic.

Berikut ini beberapa langkah mudah yang bisa membantu mengatasi bayi susah buang air besar.

1. Minum air atau jus buah

Berikan bayi sedikit air atau jus buah seperti apel, jus prune, atau jus pir yang diolah sendiri setiap harinya selain memberikan makanan seperti biasa. Jus ini mengandung sorbitol, pemanis yang bertindak seperti pencahar.

"Mulailah dengan memberikan sekitar 60-120 mililiter, dan bereksperimen untuk menentukan apakah bayi Anda membutuhkan lebih atau kurang jus tersebut," jelas Jay.

2. Perhatikan makanan bayi

Bila bayi sudah bisa makan makanan padat, cobalah memberikan ia bubur kacang, yang mengandung lebih banyak serat daripada buah dan sayuran lainnya sebagai cara mengatasi bayi yang susah buang air besar.

"Berikan makanan seperti gandum utuh, gandum atau sereal multigrain, yang mengandung lebih banyak serat daripada sereal beras biasa," katanya.

3. Jangan langsung gunakan obat pencahar

Sebaiknya, hindari pemberian enema, pencahar, atau supositoria kepada bayi yang susah buang air besar, kecuali jika Anda telah diminta untuk melakukannya oleh dokter, ya.

Menurut Nationwide Children's, sebaiknya orangtua menghubungi dokter bila si kecil mengalami hal-hal berikut ini:

• Bayi mudah rewel dan tampaknya mengalami sakit perut
• Adanya darah di feses bayi
• Sembelit bayi tidak membaik setelah melakukan perawatan sendiri

Itu dia gejala dan cara tepat untuk menangani bayi yang susah buang air besar. Apa yang terpenting, tetap tenang dan jangan mudah panik, ya.

 

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/06/20/181000220/bayi-susah-bab-ini-pertolongan-pertama-yang-bisa-dilakukan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke