Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Fakta Menyusui yang Perlu Diketahui Ibu Baru

KOMPAS.com - Pekan menyusui yang jatuh pada tanggal 1-7 Agustus dirayakan dengan mengajak para ibu untuk pantang menyerah memberikan ASI bagi putra-putrinya.

Proses menyusui atau memberi ASI pada sebagian ibu memang tak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi, mulai dari pelekatan yang tidak tepat hingga masalah kurang tidur.

Tak heran jika berbagai tantangan tersebut membuat para ibu baru terkaget-kaget. Apalagi, banyak juga ibu baru yang belum memahami cara menyusui dengan benar.

Berikut adalah fakta menyusui yang sebaiknya diketahui oleh para ibu baru, seperti dilansir The Quint:

1. Tanpa henti

Umumnya dokter mengatakan, bayi baru lahir perlu menyusu setiap dua hingga tiga jam. Apa yang tidak mereka katakan adalah bahwa frekuensi pemberian ASI dihitung sejak awal waktu menyusui hingga selama hampir tiga bulan, setiap satu kali proses menyusui kemungkinan bertahan hingga satu jam.

Jadi ketika ibu baru mulai meluruskan punggung untuk beristirahat, waktu menyusui berikutnya sudah tiba.

Menyusui adalah siklus tanpa henti, sehingga akan sulit bagi ibu untuk menyelesaikan apa pun. Kamu hanya punya sedikit waktu untuk melakukan panggilan telepon, atau untuk membereskan rumah yang berantakan.

Harus diakui, bahwa perawatan bayi dalam empat bulan pertama, adalah pekerjaan penuh waktu yang melelahkan, namun juga penuh kebahagiaan.

2. Rasa sakit pada puting

Sejujurnya, menyusui bisa terasa menyiksa selama satu atau dua bulan pertama. Tetapi, satu-satunya cara untuk melewati puting yang berdarah adalah dengan terus menyusui.

Sebagian ibu akan mengalami lecet pada puting payudara dan disertai rasa nyeri.

Untuk mengobatinya, cukup lakukan terus proses menyusui dan biarkan mulut si kecil yang mengobatinya.

Namun rasa sakit dijamin hilang saat mata ibu dan si kecil bertemu, dimana bayi seakan mengucap terima kasih pada ibunya.

Berikut adalah beberapa metode yang bisa dilakukan para ibu untuk mengurangi rasa sakit saat menyusui, sesuai dengan buku WHO, Pregnancy, Childbirth, Postpartum and Newborn Care: A Guide for Essential Practice.

- Posisi yang benar: Menggendong bayi dengan benar adalah kuncinya. Pastikan kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus, kemudian dekatkan bayi dengan tubuh.

Sokong seluruh tubuh bayi, bukan hanya leher dan bahu. Ini adalah posisi menyusui yang jauh lebih nyaman bagi ibu dan anak.

- Pelekatan dengan benar: Bagaimana bayi melekat pada puting juga penting. Sentuh bibir bayi dengan puting, tunggu sampai dia membuka mulutnya lebar-lebar, dan cepat pindahkan payudara ke dalam mulut bayi sambil mengarahkan ke bibir bawah (ini meningkatkan kualitas pelekatan).

Kelekatan yang baik adalah ketika bibir bawah diputar ke luar, dagu bayi menyentuh payudara dan areola terlihat lebih tinggi di atas bibir bayi.

- Menyusui dengan benar: Jika mulut bayi terbuka lebar dan ia menyusu perlahan, dalam, dan kadang-kadang berhenti untuk bernapas, maka proses menyusu ini benar. Jika tidak, ibu harus memperhatikan kembali posisi dan pelekatan bayi.

- Melepas dengan benar: Ingatlah bahwa menyusu menciptakan ruang hampa dan melepaskan mulut bayi dari puting secara paksa juga dapat menyebabkan rasa sakit. Tunggu sampai bayi selesai menyusu, dan dia akan melepaskan puting secara alami.

- Pakaian ibu: Bra hamil yang dipakai harus nyaman dan memberikan dukungan yang tepat untuk payudara. Jika terlalu ketat atau jenis yang salah, kemungkinan besar ibu akan mengalami rasa sakit.

Cari bra maternity yang sempurna untuk bentuk dan jenis payudaramu dan kenakan pakaian longgar dan nyaman.


3. Pelindung puting atau nipple shield tidak terlalu bermanfaat

Pelindung puting susu atau nipple shield  kerap tidak sesuai dengan ukuran payudara dan tidak terlalu lembut untuk mulut bayi baru lahir. Untuk itu, nipple shield dianggap tidak terlalu bermanfaat.

Selain itu, alat ini juga perlu dibersihkan setiap hari.

Lebih baik ibu membeli bra menyusui yang modis dan mampu menopang payudara dengan baik.

4. Menangisi ASI yang tumpah

Bagi para ibu, menyusui adalah sebuah perjuangan. Inilah yang membuat ibu akan merasa sangat sedih, bahkan menangis setelah tidak sengaja menumpahkan ASI perah.

Karena itu, ingatlah untuk berhati-hati saat memerah ASI dan menyimpannya.

5. Ibu akan makan dan minum lebih banyak

Menyusui adalah latihan kardio hardcore. Rata-rata, ibu akan kehilangan hingga 500 kalori sehari karena menyusui, sehingga akan merasa lapar terus-menerus.

Rasa lapar akan terus datang, terlebih setelah kamumenyusui si kecil.

Menurut Dr Gayathri Kamath, konsultan senior - Kebidanan & Kandungan - Fortis Hospital Bannerghatta Road, Bangalore, para ibu membutuhkan asupan tambahan untuk menghasilkan nutrisi ekstra.

“Untuk mendapatkan kalori ekstra ini, ibu harus memilih makanan bernutrisi, termasuk untuk camilan, seperti sepotong roti gandum dengan satu sendok makan selai kacang, pisang atau apel sedang ditambah semangkuk yogurt,” ucap Gayathri.

6. Payudara adalah yang terbaik, tetapi jika tidak mampu, tidak apa-apa

Menyusui memang sangat sulit. Apalagi, tidak ada formula kimiawi yang dapat meniru kandungan gizi ASI yang diproduksi oleh para ibu secra gratis.

Tetapi bagi ibu yang tidak menyusui karena alasan tertentu, seperti sakit, ingatlah bahwa dunia tidak berakhir.

Bayi yang diberi susu botol tidak lebih jelek, lebih bodoh, atau lebih lemah daripada bayi yang disusui ASI.

Jadi santai saja dan jangan biarkan orang di luar sana berbicara hal buruk padamu.

Setiap ibu tentu mencintai bayinya dan akan berusaha memberikan yang terbaik untuk bayi mereka.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/08/07/163514920/6-fakta-menyusui-yang-perlu-diketahui-ibu-baru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke