Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tujuan Mulia di Balik Sebotol Parfum

KOMPAS.com - Apakah tujuanmu saat memutuskan untuk berbisnis? Kebanyakan orang akan menjawab, demi menghasilkan uang. Tentu itu tidak salah, karena siapa yang mau merugi dalam berbisnis kan.

Tetapi menurut para pelaku bisnis, hal yang membuat bisnis kita berkembang dan tahan lama bukan melulu soal uang, melainkan adanya passion dan tujuan mulia di dalamnya.

Setidaknya ini yang dialami Nouva Puspita, pendiri sekaligus CEO Carl & Claire, brand parfum Indonesia yang sudah menghadirkan lebih dari 40 koleksi wewangian.

Ketika memutuskan keluar dari pekerjaan dan mulai berbisnis, ia sempat ragu untuk melangkah. Ia juga tidak yakin akan berbisnis apa karena menyadari dirinya mudah bosan.

Lalu suatu saat, seorang teman bertanya kepadanya, apakah kamu punya tujuan mulia dalam bisnis yang akan kamu dirikan?

Pertanyaan itu membuat Nouva sadar bahwa dirinya yang selama ini punya sifat introvert, sedikit kesulitan dalam bergaul.

"Saya itu dulunya mau kenalan sama orang aja segan, rasanya tidak percaya diri. Untuk mengatasinya, saya pun memakai parfum agar lebih pede," tutur Nouva beberapa waktu lalu.

Berdasarkan pengalamannya sendiri ini, Nouva berpikir, pasti banyak orang yang juga kerap merasa insecure dan ingin lebih pede.

"Pengalaman itu membuat saya berniat membuat parfum, karena saya memang suka wewangian, dan karena ingin membantu orang merasa lebih percaya diri, merasa nyaman, dan memiliki mood lebih baik. Itu tujuan mulia dalam bisnis ini," ujarnya.

Nouva pun memulai kantornya di ruangan berukuran 3 x 4 meter pesegi yang penuh berisi barang.

Ajaibnya, dalam tiga bulan, usaha ini berkembang dan bisa pindah ke ruko empat lantai. Lalu enam bulan berselang, Carl & Claire membuka tiga toko yaitu di Mal Puri, Mal Kelapa Gading, dan Pondok Indah Mal.

Pencapaian itu adalah hal yang tidak terbayangkan sebelumnya. Bahkan usahanya untuk membuat orang lebih percaya diri bisa dikatakan tercapai, mengingat saat ini sudah ada 25 ribuan orang yang memakai parfum buatannya.

Lalu apa kuncinya agar produk bisa disukai orang?

Menurut Nouva, pemain baru di dunia parfum memang akan menghadapi banyak tantangan. Orang sudah biasa berpikir bahwa parfum yang bagus adalah merk-merk terkenal dari Perancis atau Italia.

Di luar itu, dunia parfum juga menyediakan banyak sekali pilihan, baik brand maupun aroma, lokal maupun yang impor. Karenanya sekedar hadir dengan wangi yang mirip saja tidak cukup.

"Nah, salah satu kunci agar berhasil adalah menjaga hubungan dengan konsumen. Itu membuat kami selalu ingin menghadirkan produk yang bagus. Konsumen adalah alasan kami untuk bangun penuh semangat setiap hari," kata Nouva.

Salah satu wujud kepedulian pada konsumen yang dilakukan selama pandemi ini adalah layanan money back guarantee.

Lewat layanan ini, konsumen bisa membeli parfum secara online. Namun bila aromanya kurang cocok, ia bisa menukarnya dengan parfum lain atau dikembalikan uangnya.

"Kami akan menukarnya dengan parfum lain, asal isi botolnya tidak berkurang banyak ya," ujar Nouva sambil tertawa.

Kini Carl & Claire memiliki lebih dari 40 koleksi parfum untuk pria dan wanita. Pilihan aroma ini juga disesuaikan dengan kesukaan orang Indonesia yang kebanyakan memilih aroma manis dan wangi bunga.

Namun apapun pilihanmu, setiap botol parfum ini adalah alat untuk meningkatkan kepercayaan diri. Di dalamnya juga ada tujuan mulia untuk menbuat hari-harimu lebih menyenangkan. Setuju?

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/09/28/145214820/tujuan-mulia-di-balik-sebotol-parfum

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke