Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Intip 4 Cara Kembalikan Motivasi Berolahraga Selama Pandemi

KOMPAS.com - Masa pandemi Covid-19 mengubah sebagian besar rutinitas kehidupan kita, termasuk dalam melakukan aktivitas fisik. Adanya pembatasan sosial dan aturan-aturan yang mengharuskan tetap di rumah menyebabkan banyak orang mulai kehilangan motivasi untuk berolahraga.

Padahal, di masa pandemi ini kita justru memiliki lebih banyak waktu yang dapat dimanfaatkan untuk berolahraga.

Di samping itu, berolahraga juga dapat membuat daya tahan tubuh meningkat dan meminimalisir terjadinya penularan virus.

Untuk menghentikan penurunan motivasi, diperlukan pendekatan yang membuat olahraga menjadi mudah dalam jangka pendek sambil mengembangkan motivasi jangka panjang yang kuat.

Nah, berbicara soal motivasi jangka panjang, banyak psikolog percaya identitas kita adalah salah satu sistem motivasi yang paling tangguh.

Identitas sering kali merupakan istilah yang sulit untuk dijelaskan, tetapi sederhananya, tujuan "menjadi" lebih memotivasi daripada "melakukan".

Jadi, alih-alih "melakukan" olahraga, fokuslah pada "menjadi" seseorang yang berolahraga.

Orang-orang yang telah berolahraga selama bertahun-tahun dan menganggap diri mereka sebagai olahragawan merasa sangat mudah termotivasi untuk berolahraga.

Kita yang tidak menganggap diri sebagai olahragawan, tetapi ingin berolahraga, membutuhkan banyak usaha mental dan kemauan keras untuk itu.

Sembari mengembangkan motivasi jangka panjang, ada 4 cara singkat mengembalikan motivasi berolahraga di masa pandemi, yang dilansir dari Inverse sebagai berikut.

1. Rencanakan olahraga yang mudah

Bagi banyak orang, ini berarti melakukan olahraga yang sederhana dan cepat. Sebab, gambaran olahraga yang berat justru membuat kita malas melakukannya.

2. Buat diri kita siap berolahraga

Keluarkan pakaian olahraga dari laci, siapkan di malam sebelumnya dan memastikan olahraga tidak membutuhkan perjalanan ke tempat tertentu. Melakukan sebanyak mungkin hal sebelumnya, agar olahraga dapat menjadi lebih mudah.

3. Menyadari olahraga butuh energi

Berolahraga membutuhkan energi yang besar. Sehingga, kita perlu mengurangi beberapa usaha yang mengeluarkan energi misalnya, berganti pakaian olahraga atau melangkah keluar dari pintu.

4. Lakukan apa yang disukai.

Jika kita ingin lompat tali, menari, mengangkat beban atau jogging, lakukanlah. Lebih baik melakukan apa yang kita sukai karena ini membutuhkan lebih sedikit upaya mental daripada memaksa diri untuk melakukan sesuatu yang tidak membangkitkan motivasi.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/02/084130920/intip-4-cara-kembalikan-motivasi-berolahraga-selama-pandemi

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com