Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Waspadai, 8 Gejala Stres yang Kerap Tak Disadari

Stres dapat berlangsung dalam jangka pendek dan sembuh dengan sendirinya, namun juga bisa berkembang menjadi stres kronis sehingga memicu kelelahan, sakit kepala, dan depresi.

Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga American Psychological Association, hampir sepertiga orang di Amerika Serikat merasakan stres berdampak pada kesehatan fisik atau mental mereka.

Gejala stres jarang disadari, namun dari tanda-tanda di bawah ini kita bisa mengetahui tingkat stres yang terjadi.

1. Ada benjolan di tubuh

Jika tubuh terdapat benjolan merah yang terasa gatal, bisa jadi benjolan itu dipicu stres.

Ketika tubuh mengalami stres berlebihan, sistem kekebalan menjadi tidak stabil dan tubuh mulai melepaskan senyawa kimia untuk melawan penyakit.

Apabila stres tidak kunjung hilang, tubuh akan mengembangkan reaksi alergi dan gatal-gatal.

Ketika sistem kekebalan melemah karena stres, kulit juga bisa teriritasi oleh sabun, cuaca dingin atau panas, losion, dan deterjen.

Jika ada benjolan, letakkan handuk dingin dan lembap di area yang terkena. Minum obat antihistamin apabila benjolan tidak hilang.

2. Berat badan tidak stabil

"Stres memicu pelepasan hormon kortisol, yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses gula darah."

Begitu penjelasan Shanna Levine, MD, dokter perawatan dan instruktur klinis kedokteran di Ichan School of Medicine di Mount Sinai, New York, AS.

"Stres mengubah cara kita memetabolisme lemak, protein, dan karbohidrat, yang dapat menyebabkan penambahan atau penurunan berat badan," lanjut dia.

Stres juga dapat menyebabkan orang berperilaku tidak sehat seperti makan berlebihan (overeating) atau kurang makan.

Konsumsi kacang karena protein di dalamnya dapat membantu jika kita kurang makan, dan serat membuat kita kenyang dan mencegah overeating.

3. Sakit kepala terus-menerus

Jika kita jarang sakit kepala, namun sakit itu datang tiba-tiba kepala, bisa jadi kita merasa stres.

Stres melepaskan senyawa kimia yang menyebabkan perubahan pada saraf dan pembuluh darah di otak, dan memicu sakit kepala.

Selain itu, stres dapat memicu atau memperburuk sakit kepala sebelah. Otot juga sering tegang saat kita stres, yang juga bisa menyebabkan sakit kepala.

Jika tidak ingin mengonsumsi ibuprofen, oleskan minyak lavender atau minyak peppermint ke pelipis saat merasa sakit kepala.

4. Perut mulas

Stres dapat mengganggu fungsi saluran pencernaan dan menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak asam pencernaan, sehingga perut terasa mulas.

"Ini juga memperlambat pengosongan makanan dari perut, yang menyebabkan gas dan kembung."

"Kondisi ini meningkatkan jumlah kontraksi usus besar, yang berujung pada kram dan diare," tutur Deborah Rhodes, MD, dokter penyakit dalam Mayo Clinic.

5. Pilek

Stres menekan sistem kekebalan, yang membuat kita lebih rentan sakit.

"Saat orang stres, mereka sakit. Penyakit bisa berupa pilek karena sistem kekebalan tidak dapat menghalau virus," kata Levine.

Para peneliti di Carnegie Mellon University di Pittsburgh melakukan uji coba dengan memberikan virus flu kepada partisipan.

Partisipan yang melaporkan mereka mengalami stres dua kali lipat berisiko jatuh sakit ketimbang mereka yang memiliki lebih sedikit masalah.

Satu studi menemukan suplemen seng atau pelega tenggorokan dapat mengurangi durasi pilek sekitar satu hari jika diminum dalam waktu 24 jam setelah merasa sakit.

Meditasi, olahraga teratur, dan banyak tidur juga dapat membantu kita menghilangkan stres dan meningkatkan sistem kekebalan.

6. Tumbuh jerawat

Jika wajah tiba-tiba dipenuhi jerawat, stres dapat menjadi pemicunya.

Saat stres, tubuh memompa lebih banyak hormon seperti kortisol yang menyebabkan kelenjar kulit memproduksi lebih banyak minyak.

Seperti dikutip dari laman Healthline, minyak berlebih ini bisa terperangkap di dalam folikel rambut, bersama kotoran dan sel kulit mati yang menghasilkan jerawat.

Krim topikal yang mengandung benzoyl peroxide atau asam salisilat dapat membersihkan jerawat jika dioleskan secara teratur.

Jika ingin menggunakan cara alami, basuh wajah dengan teh hijau atau oleskan lidah buaya murni.

Sifat antibakteri pada teh hijau dan lidah buaya dapat membantu proses penyembuhan jerawat.

7. Susah fokus

Stres juga bisa membuat kita sakit secara mental.

"Terlalu banyak hormon stres kortisol menjadikan kita lebih sulit fokus atau konsentrasi, dan masalah memori serta kecemasan atau depresi," kata Levine.

Kita perlu bersantai sampai kita bisa kembali fokus. Berlatihlah untuk menutup mata dan menarik serta membuang napas perlahan.

8. Rambut rontok

Kehilangan beberapa helai rambut adalah hal yang normal. Namun stres dapat mengganggu siklus pergantian folikel rambut lama dengan yang baru.

Stres mendorong sejumlah besar folikel rambut ke dalam fase istirahat, dan beberapa bulan kemudian rambut itu rontok.

Selain itu, stres dapat membuat sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut, yang mengakibatkan rambut rontok.

Dalam kondisi ini kita dituntut untuk sabar. Setelah tingkat stres kembali normal, rambut akan tumbuh kembali.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/07/192647920/waspadai-8-gejala-stres-yang-kerap-tak-disadari

Terkini Lainnya

Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
6 Rekomendasi Celana Garis Brand Lokal, Cocok untuk Harian hingga ke Kantor
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com