Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hal Penting Ini Membantu BAB Lebih Rutin

Menurut ahli gastroentologi dan asisten profesor di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Tennessee, AS, Baldeep S. Pabla, MD, frekuensi BAB setiap orang berbeda-beda, berkisar antara tiga kali seminggu hingga beberapa kali dalam sehari.

Namun, sebagian orang sulit menjaga rutinitas BAB mereka.

Padahal, menurut LiveStrong, BAB rutin akan memberi jalan untuk lebih makanan masuk ke dalam tubuh dan mengurangi kembung, sembelit dan gejala masalah pencernaan lainnya. Manfaat-manfaat tersebut terhambat ketika tubuh seseorang menahan tinja.

Oleh karena itu, penting untuk membentuk rutinitas BAB. Kabar baiknya, hal ini ternyata bisa dilatih dengan beberapa cara berikut:

1.Mengamati kebiasaan BAB
Jika Anda tidak mengetahui alasan jadwal BAB yang tidak lancar, para pakar menyarankan untuk mencatat waktu BAB Anda pada sebuah buku catatan.

Selain waktu BAB, catat juga kapan dan apa yang Anda makan.

Mengamati kebiasaan ini selama beberapa minggu bisa membantu Anda memahami seperti apa gaya hidup dan kebiasaan Anda memengaruhi rutinitas BAB.

Anda juga bisa menyadari jika ada perubahan pola makan yang memengaruhi rutinitas BAB, misalnya jika pada suatu hari Anda makan sayur atau serat lebih banyak.

2. Kenali kapan tubuh memberi sinyal BAB
Hal ini sederhana, tapi di tengah kesibukan aktivitas harian, sangat mudah bagi siapa saja menunda waktu ke kamar mandinya, termasuk untuk BAB.

Jadi, cobalah untuk mendengarkan dan mengenali sinyal yang diberikan tubuh untuk menjaga rutinitas BAB yang normal dan sehat.

3. Luangkan waktu di pagi hari
Jadikan BAB sebagai salah satu rutinitas di pagi hari. Luangkan waktu untuk berada di kamar mandi untuk memenuhi kebutuhan tubuhmu.

Mengapa disarankan untuk BAB di pagi hari?

Tubuh kita sebetulnya diprogram untuk ingin BAB di pagi hari. Jika kita memanfaatkannya dengan mendengarkan sinyal yang diberikan tubuh, maka kemungkinan untuk BAB lebih rutin akan lebih besar.

"Mengapa waktunya di pagi hari? Sebab selama tidur, motilitas usus besar biasanya berhenti," kata Pabla.

Jika hari ini Anda berusaha nongkrong di kamar mandi dalam waktu lama namun tidak juga bisa BAB, jangan menyerah. Lakukan kembali upaya itu di keesokan harinya dan cobalah untuk membangun rutinitas.

Namun, hindari untuk duduk terlalu lama, misalnya hingga 30 menit, karena itu dapat menyebabkan ketegangan yang menimbulkan masalah kesehatan. Coba kembali esok hari.

4. Sarapan
Beberapa orang melewatkan sarapan karena sejumlah alasan, seperti tidak lapar, sering bangun siang, menjalani intermittent fasting, dan lainnya.

Jika Anda ingin memiliki jadwal BAB rutin, sarapan bisa membantu memicu refleks gastrokolik.

Apa yang Anda makan juga berpengaruh. Makanan berlemak tinggi cenderung mengaktifkan kontraksi usus besar daripada makanan berprotein tinggi dan berkarbohidrat.

5. Menjaga pola makan sehat
Usahakan minum cukup air dan makan cukup serat, keduanya adalah komponen yang penting untuk menjaga rutinitas BAB yang sehat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyarankan untuk menargetkan minum 2500-3500ml setiap harinya. Perkaya assupan cairan harian dengan konsumsi makanan tinggi kandungan air yang bisa didapatkan dari buah-buahan dan sayur-sayuran.

Selain itu, penting pula untuk memerhatikan asupan serat harian, terutama jika Anda mengalamin masalah sembelit.

Menurut Mayo Clinic, orang dewasa di atas usia 50 tahun dan lebih muda idealnya mengonsumsi sekitar 25-38 gram serat setiap harinya, sementara orang lanjut usia disarankan mengonsumsi 21-30 gram serat setiap harinya.

Beberapa makanan sumber serat antara lain buah-buahan, sayur-sayuran dan biji-bijian utuh.

Kapan harus ke dokter?
Rutinitas BAB sebetulnya dapat memberi kita sinyal tentang kondisi kesehatan kita, lebih daripada yang kita duga.

Hubungi dokter jika anda memiliki kebiasaan BAB berdarah, terutama jika memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker usus besar, atau jika ada perubahan drastis pada rutinitas BAB Anda.

Misalnya, ketika mengalami sembelit padahal sebelumnya sangat teratur, atau mengalamin diare.

Pola BAB bisa saja kacau dalam beberapa kondisi, seperti saat sedang stres, bepergian, adanya pereubahan pola makan, kurang tidur, atau mengalami infeksi.

Tetapi, jika pola yang kacau itu bertahan hingga 2-3 minggu, maka mungkin Anda perlu dievaluasi oleh dokter.

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/16/154335320/5-hal-penting-ini-membantu-bab-lebih-rutin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke