Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hindari Mengucapkan 3 Kalimat Ini kepada Anak Laki-laki

Bahkan, kata-kata yang tidak sengaja dilontarkan sekalipun berpotensi memiliki efek jangka panjang bagi hidup anak di kemudian hari.

Psikolog dan pendiri Mt Sinai Parenting Center, Dr Aliza Pressman mengatakan, ada beberapa ungkapan atau kalimat yang seharusnya tidak kita tujukan pada anak, terutama anak laki-laki.

Beberapa kalimat yang dimaksud, antara lain:

1. "Kamu kelak akan bikin orang patah hati"

Biasanya kita mengatakan kalimat ini secara pribadi atau di depan orang lain untuk mengisi kekosongan suasana.

Namun, menurut Pressman, kata-kata tersebut cenderung memaksakan stereotip dewasa dan romantis kepada anak kecil.

Orangtua seolah menerapkan cita-cita heteronormatif kepada anak ketika mengucapkannya, serta seolah mengarahkan bagaimana dia seharusnya berhubungan kelak.

"Semua pesan halus yang Anda berikan kepada anak menjadi cara ia menafsirkan siapa dia seharusnya di masa mendatang, sehingga memberikan kesan ada yang salah dengan dirinya," lanjut Pressman.

2. "Anak laki-laki tidak bermain boneka"

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak, baik perempuan dan laki-laki yang bermain boneka akan memperoleh manfaat positif seperti memperluas imajinasi, meningkatkan empati, bahasa, dan masih banyak lagi.

Namun, gagasan anak laki-laki bermain boneka adalah sesuatu yang menyebabkan ketidaknyamanan.

Kita sering mendapati kondisi di mana anak perempuan terlihat membawa boneka dengan kereta dorong mainan, namun jarang melihat anak laki-laki melakukan aktivitas serupa.

Akibatnya, banyak anak laki-laki yang merebut boneka itu karena mereka merasa tidak punya cara lain untuk bermain dengan anak perempuan.

"Saya tidak ingin berasumsi orangtua tertarik menciptakan kesetaraan gender."

"Tetapi Anda harus menyadarinya jika Anda menyampaikan pesan seperti ini kepada anak," sambung dia.

3. "Kamu sangat kuat"

Jika Anda memakai kalimat ini untuk mengajarkan anak agar tidak menunjukkan emosi saat terluka atau kesal, maka sebaiknya Anda berhenti melakukannya.

Namun, jika kita ingin mengajarkan perspektif pada anak, orangtua dapat memakai kalimat ini.

Sebab, frasa seperti ini terkadang bisa menjadi sesuatu yang dikatakan orangtua kepada anak agar anak menjadi berani.

Namun, pastikan orangtua tidak menciptakan lingkungan yang membuat anak menyimpulkan bahwa mereka tidak boleh menangis. 

"Jika ada sesuatu yang menyakitkan secara fisik atau emosional, Anda tentu tidak ingin anak merasa tidak dapat mengungkapkan perasaannya yang sebenarnya, bukan?" katanya.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/06/073200420/hindari-mengucapkan-3-kalimat-ini-kepada-anak-laki-laki

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke