Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menurut CDC, Jangan Pakai 6 Jenis Masker Ini

Meski begitu, jenis masker yang digunakan juga penting untuk diperhatikan.

Sebab, masing-masing masker menawarkan kemampuan perlindungan yang berbeda.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) secara khusus menyebutkan enam jenis masker berbeda yang tidak direkomendasikan untuk digunakan, karena dianggap tidak efektif melindungi virus corona.

Jenis masker seperti apa saja yang dimaksud?

1. Masker dengan ukuran tidak pas
Masker yang digunakan harus pas menutupi area hidung dan mulut, dengan celah di sisi wajah yang tidak besar.

Dokter berlisensi dan penasihat kesehatan untuk Invigor Medical, Leann Poston, MD menjelaskan, masker yang tidak pas di wajah akan membuat penggunanya sering menyentuh wajah dan masker untuk membetulkannya.

Di situlah efektivitas masker menjadi berkurang.

"Menyentuh wajah juga bisa menyebabkan seseorang berisiko terinfeksi dan meningkatkan penyebaran kuman ketika menyentuh objek lain setelahnya," kata diaz seperti dilansir Best Life.

2. Masker dengan material yang bikin sulit bernapas
Plastik dan kulit adalah dua material yang membuat orang sulit bernapas, karena itu CDC tidak menyarankan penggunaan masker dengan material tersebut.

Ketika material masker membuat sulit bernapas, orang tersebut akan berusaha bernapas melalui celah masker dan membuat fungsi masker menjadi tidak optimal.

Ketika orang tersebut batuk atau bersin, tetesan (droplet) juga akan berada di sekitar masker atau menetes melalui bawah masker.

Selain itu, jika masker plastik atau kulit tersebut terlalu ketat untuk bernapas, itu akan menahan aliran udara dan membahayakan pemakai.

3. Masker rajutan renggang
Jika maskermu dapat menembuskan cahaya, maka CDC menyarankan untuk tidak memakainya.

Sama seperti masker yang tidak pas, masker yang terlalu renggang atau berbahan rajut masih memungkinkan droplet melewati celah-celahnya dan menginfeksi pengguna.

"Lebih buruk lagi, masker renggang ini akan memecah droplet pernapasan menjadi lebih kecil dan bisa bertahan di udara pada periode yang lebih lama," ungkap CEO perusahaan masker dan sistem udara jernih JustAir, Daniel Burnett, MD.

4. Masker satu lapis
CDC menyarankan untuk setidaknya menggunakan masker tiga lapis.

Menurut dokter pengobatan keluarga dari Sharp Rees-Stealy Medical Group di California, Abisola Olulade, MD, masker tiga lapis cenderung lebih mungkin menyaring partikel daripada hanya satu lapis.

Untuk masker tiga lapis, lapisan paling dalam terbuat dari bahan penyerap tetesan, lapisan filter tengah dan lapisan luar terbuat dari bahan tahan air.

5. Masker dengan katup atau ventilasi pernapasan
Meskipun masker dengan katup atau ventilasi pernapasan dapat mempermudah kita bernapas, namun masker tersebut tidak membantu mengehentikan penyebaran virus corona.

Ahli penyakit menular dari New York, Roopa Kalyanaraman Marcello, MPH, mengatakan, masker ini memungkinkan tetesan pernapasan keluar dari masker dan menginfeksi orang lain.

6. Scarf
Masker atau penutup kepala lainnya seperti balaclava digunakan untuk menghangatkan dan umumnya dibuat menggunakan material rajut longgar yang tidak cocok untuk mencegah penyebaran virus corona.

Jadi, menurut Poston, ini sama saja seperti kira mengenakan masker yang tidak pas karena tidak efektif menyaring droplet dan perlu sering dibetulkan.

Tapi, kamu masih tetap bisa mengenakannya di luar masker.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/21/083300420/menurut-cdc-jangan-pakai-6-jenis-masker-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke