Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mortal Kombat 2021 Disensor Habis-Habisan, Boleh Ajak Anak Nonton?

KOMPAS.com - Mortal Kombat 2021 yang dibintangi oleh aktor Indonesia, Joe Taslim tayang setelah disensor habis-habisan oleh Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia.

Film ini sejak awal memang dikabarkan penuh dengan adegan brutal nan sadis sebagai daya tariknya.

Kehadiran film ini telah dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Selain karena ada Joe Taslim yang berperan sebagai Sub-Zero -tokoh antagonisnya, daya tarik utamanya adalah adegan aksinya.

Mengambil kisah adaptasi video game yang sempat populer beberapa tahun lalu, film ini penuh dengan adegan pertarungan antarkarakternya.

Kisahnya berkisar tentang turnamen gaya bebas di semesta tersebut. Jadi jangan heran jika ada banyak adegan darah bercucuran atau tulang yang patah.

Terlebih lagi, fatality merupakan salah satu ciri khas dari waralaba ini. Dibuktikan dengan rating R alias Restricted yang disematkan oleh Motion Picture Association of America (MPAA).

Label ini diberikan karena kontennya yang penuh kekerasan, bahasa kasar, darah, dan hal vulgar lainnya.

Sayangnya, masyarakat Indonesia tidak bisa sepenuhnya menyaksikan konten ini secara orisinil.

Pasalnya, LSF kabarnya melakukan banyak pemotongan yang mungkin bisa membuat banyak penonton kecewa.

Terbukti akun media sosial LSF yang kemudian dihujani komplain dari penggemar film ini.

Warganet menilai sensor yang dinilai kelewatan karena merusak plot film dan mengganggu jalan ceritanya.

Meski hanya beberapa detik yang dipotong, sebagian besar adegan krusialnya dihilangkan dan hanya menyisakan segelintir yang tidak memuaskan penonton.

Padahal, unsur kekerasan inilah yang jadi salah satu magnet utama banyak orang menyerbu ke bioskop.

Dikutip dari laman LSF, Mortal Kombat 2021 memiliki durasi 110 menit penayangan. Selain itu, film ini diklasifikasi untuk penonton dengan usia 17 tahun ke atas.

Alasannya karena intensitas adegan kekerasan yang tinggi di sepanjang penayangan film ini.

Meski demikian, agaknya pelabelan ini tetap tak lengkap tanpa pemotongan adegan yang kemudian malah jadi sumber protes warga.

Sudah Disensor Tetap Tak Cocok

Mortal Kombat 2021 memang sudah disensor habis-habisan namun harus diingat, rating yang diberlakukan tetap 17 tahun ke atas.

Karena itu, buang jauh-jauh keinginan untuk mengajak anak atau keponakan yang masih di bawah umur untuk menyaksikannya.

Konten kekerasan bisa membuat anak trauma dengan pengalamannya menonton film.

Mereka mungkin saja menangis, gelisah dan ketakutan akan paparan kekerasan yang ada di hadapannya.

Selain itu, hal ini juga bisa sangat merugikan untuk perkembangan anak.

Pasalnya, film dengan rating dewasa bisa memberikan dampak buruk bagi anak. Bukan hanya dalam jangka pendek tapi juga memengaruhi pola perilakunya.

Riset National Institute on Alcohol Abuse and Alcoholism menunjukkan menonton film dengan rating R meningkatkan risiko anak mengkonsumsi alkohol.

Hal ini erat kaitanya dengan sensasi untuk mencari pengalaman berisiko, seperti yang disaksikan lewat konten dewasa tersebut.

Meskipun berbeda bentuknya, konsumsi alkohol bisa menjadi perwujudan anak merasakan sensasi seperti di film.

Laporan ABC News juga menyebutkan, konten dewasa seperti film dengan rating 17+, dapat amat meningkatkan perilaku kekerasan. Konten abusif bisa meningkatkan pikiran, emosi, dan perilaku agresif.

Implikasi lainnya seperti kecenderungan merokok dan konsumsi alkohol di bawah umur.

Karena berbagai efek negatif ini, orangtua seharusnya menyimak jelas aturan rating yang diberlakukan pada setiap tayangan.

Mungkin sekarang semakin sulit membatasi hiburan anak, namun pastikan untuk tidak mengajaknya dengan sengaja menonton film yang tidak tepat sasaran.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/15/155339220/mortal-kombat-2021-disensor-habis-habisan-boleh-ajak-anak-nonton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke