Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Anak Disarankan Baca Buku Fisik Daripada Digital, Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Membaca buku digital (e-book) saat ini bukan hal baru bagi anak-anak, khususnya di perkotaan. Selain lebih murah, buku digital juga menghemat tempat penyimpanan karena kita bisa menyimpan ratusan judul dalam satu gadget.

Meski demikian, membaca buku secara digital juga tidak selalu berdampak baik bagi anak-anak dan bahkan bisa membuat mereka semakin bergantung pada gadget.

Psikolog anak, Fathya Artha Utami, MPsi mengungkapkan, bahwa orangtua harus tetap menyeimbangkan aktivitas anak-anak, baik online maupun offline.

"Setiap anak pasti sudah memiliki screen time masing-masing untuk belajar dan bermain. Jadi, sebaiknya, membaca disarankan untuk beralih ke buku fisik saja."

Demikian penjelasan Fathya dalam acara webinar dan peluncuran program Baca, Jumat (23/4/2021).

Selain mengurangi waktu di depan layar, membaca buku secara fisik itu dapat memberikan pengalaman yang mendukung perkembangan keterampilan motorik si kecil.

"Ketika anak-anak membaca buku secara fisik, mereka akan melakukan aktivitas motorik seperti meraba, memegang buku, membalikan halaman, atau mencium bau kertas," terangnya.

"Pengalaman membaca buku secara fisik tersebut tidak hanya berdampak baik bagi otaknya tetapi juga untuk saraf motoriknya," imbuh dia.

Adapun, Fathya merekomendasikan agar para orangtua dapat memberikan buku bacaan yang menyenangkan dan sesuai dengan usia anak mereka.

Selain itu, orangtua perlu melibatkan dirinya dalam proses membaca atau menceritakan buku bacaan pada anak-anak dengan menggunakan intonasi, serta properti yang seru.

https://lifestyle.kompas.com/read/2021/04/23/190000220/anak-disarankan-baca-buku-fisik-daripada-digital-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke